Ni’mah, Raidhatun (2022) Adversity Qoutient pada Mahasiswi Penghafal Al-Qur’an Selama Program Belajar Jarak Jauh (PBJJ) di Asrama Tahfidz Aisyah Al-Amin Banjarmasin. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (218kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (399kB)
	Text BAB I.pdf Download (511kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (771kB)
	Text BAB III.pdf Download (472kB)
	Text BAB IV.pdf Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Download (378kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (448kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (3MB)

ABSTRAK

Salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid di kalangan akademisi adalah menerapkan program belajar jarak jauh. Kebijakan ini juga berlaku bagi mahasiswa yang tinggal di asrama tahfidz sehingga mahasiswa tidak hanya belajar dari rumah tapi juga menghafal Al-Qur’an di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap problematika menghafal Al-Qur’an dan mengetahui adversity qoutient mahasiswa melalui penceritaan kembali pengalaman selama kuliah dan menghafal Al-Qur'an dari rumah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan naratif. Subjek adalah mahasiswi yang pernah menjalani kuliah serta menghafal Al-Qur'an dari rumah sebanyak 3 orang. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis naratif dari Creswell yang terdiri dari 6 tahapan analisis yaitu, mengolah atau mengorganisasikan data, membaca seluruh teks, mendeskripsikan cerita atau rangkaian pengalaman, mengindentifikasi atau mengklasifikasikan data, menafsirkan makna yang lebih luas dan menyajikan data dalam bentuk narasi. Adapun validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat problematika dalam menghafal Al-Qur’an di rumah, baik itu karena faktor internal, faktor eksternal maupun faktor pendekatan (materi hafalan). Problematika tersebut diantaranya adalah perubahan lingkungan dan suasana, tidak ada teman menghafal Al-Qur’an, kurang pembinaan dan bimbingan, kesibukan kuliah daring dan kendala sinyal, faktor kelelahan, perasaan malas dan keterbatasan daya ingat serta materi hafalan yang dirasa sulit. Hasil penelitian juga menemukan bahwa terdapat perbedaan pengalaman adversity quotient pada ketiga subyek penelitian. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada kemampuan mengendalikan diri, sudut pandang subyek terhadap perasaan bersalah, pengakuan dan cara bertanggung jawab subyek terhadap kelalaian, cara subyek membatasi jangkauan kesulitan, dan persepsi subyek tentang kesulitan dan penyebabnya.

Actions (login required)

View Item