Aziza, Muthia Nur (2024) Persepsi Tokoh Wanita di Kota Banjarmasin Tentang Nusyuz. Skripsi, Syariah.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (122kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (71kB)
	Text BAB I.pdf Download (308kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (303kB)
	Text BAB III.pdf Download (155kB)
	Text BAB IV.pdf Download (374kB)
	Text BAB V.pdf Download (75kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (145kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (5MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah nusyuz dalam perkawinan, yang merujuk pada ketidaktaatan salah satu pihak terhadap hak dan kewajibannya. Hal ini sering menjadi pemicu konflik rumah tangga dan bertentangan dengan tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga bahagia dan kekal sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Contoh kasus perselingkuhan yang dialami In’am Nafila menunjukkan bahwa nusyuz dapat merusak keharmonisan keluarga. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi persepsi tokoh wanita di Kota Banjarmasin mengenai nusyuz dan dampaknya, guna memberikan wawasan lebih dalam tentang solusi konflik dalam pernikahan. Metode yang digunakan adalah penelitian hukum empiris dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah tokoh wanita di Kota Banjarmasin, dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa lisan, tulisan, dan perbuatan manusia, yang kemudian dianalisis dan dideskripsikan dengan kata-kata, didukung oleh teori yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh wanita di Kota Banjarmasin memiliki berbagai persepsi mengenai nusyuz. Sebagian besar memahami nusyuz sebagai pembangkangan dalam rumah tangga, termasuk perselingkuhan, yang dianggap merusak pernikahan. Namun, ada juga yang tidak menganggap perselingkuhan sebagai nusyuz jika suami tetap memenuhi kewajibannya dalam rumah tangga. Alasan dan dasar hukum yang melatarbelakangi persepsi mereka bervariasi, dengan beberapa merujuk pada Al-Qur'an dan Kompilasi Hukum Islam (KHI). Meskipun terdapat variasi dalam pandangan, semua informan sepakat bahwa perselingkuhan dan nusyuz merusak pernikahan dan harus dihindari.

Actions (login required)

View Item