Rahmawati, Yunita (2017) Strategi Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menanggulangi pelanggaran Tata Tertib di SMA PGRI 2 Banjarmasin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (951kB)
	Text AWAL.pdf Download (349kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (85kB)
	Text BAB I.pdf Download (417kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (335kB)
	Text BAB III.pdf Download (189kB)
	Text BAB IV.pdf Download (204kB)
	Text BAB V.pdf Download (167kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (158kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Yunita Rahmawati. 2017. Strategi Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menanggulangi pelanggaran Tata Tertib di SMA PGRI 2 Banjarmasin. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing I: Surawardi, M.Ag. Pembimbing II: Drs. H. Abdul Manaf, M.Pd. Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya pelanggaran siswa terhadap tata tertib sekolah yang merasa terganggu dengan perilaku siswa yang melanggar tata tertib sekolah sehingga masalah yang menarik untuk dijadikan peneliti sebagai judul penelitian, karena hal ini berkaitan dengan kelancaran proses belajar mengajar dan keberhasilan belajar siswa , dalam hal ini Guru Bimbingan dan Konseling sangat diperlukan untuk mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membantu memecahkan masalah siswa yang sedang dihadapi. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis apa saja bentuk-bentuk pelanggaran tata tertib siswa dan strategi guru bimbingan dan konseling dalam menanggulangi pelanggaran tata tertib di SMA PGRI 2 Banjarmasin di SMA PGRI 2 Banjarmasin. Untuk mencapai tujuan tersebut penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengambilan data yag dilakukan dengan teknik wawancara , observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah bahwa setelah mendapatkan bimbingan dan konseling dari guru bimbingan dan konseling sebagian siswa masih mengulangi pelanggaran tata tertib sekolah baik pelanggaran ringan, sedang, dan berat. Adapun pelanggaran ringan adalah pelanggaran yang merugikan diri sendiri tanpa merugikan orang lain, bentuknya adalah terlambat datang ke sekolah, memakai sepatu selain warna hitam, memakai lipstik, dan pelanggaran sedang adalah mulai terasa akibat negatif, baik kepada diri sendiri maupun orang lain, bentuknya adalah membawa HP di sekolah, membuat gaduh di kelas saat jam kosong. Sedangkan pelanggaran berat adalah merugikan baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain sudah mengarah pada perbuatan hukum bentuknya adalah tanpa keterangan (alpa) selama 40 hari, dan mengkonsumsi obat terlarang. Adapun strategi guru bimbingan dan konseling mengatasi atau menanggulangi pelanggaran tata tertib sekolah, adalah pemanggilan, pengarahan, bimbingan, selanjutnya siswa melaksanakan sanksi yang telah ditentukan dalam tata tertib sekolah beserta poin yang sudah tercantum, dan kerjasama dengan semua pihak sekolah, termasuk orang tua siswa. Meskipun demikian strategi guru bimbingan dan konseling dalam menanggulangi pelanggaran tata tertib di SMA PGRI 2 masih belum sepenuhnya menerapkan tahapan-tahapan yang maksimal dalam proses bimbingan dan konseling diantaranya preventif, dan preservatif. v

Actions (login required)

View Item