Sibawai, Iskandar (2018) Perspektif Ulama Banjarmasin Tentang Ustadz Selebriti dalam Budaya Populer. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (1MB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (28kB)
	Text BAB 1.pdf Download (426kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (125kB)
	Text BAB III.pdf Download (266kB)
	Text BAB IV.pdf Download (73kB)
	Text BAB V.pdf Download (74kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (99kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (33kB)

ABSTRAK

Penelitian ini bertolak dari perkembangan budaya populer, khususnya perkembangan teknologi informasi yang berkembang begitu cepat. Hadirnya media massa seperti televisi, telpon seluler, maupun internet sebagai bagian dari perkembangan teknologi informasi, akhirnya berdampak pada penciptaan realitas yang baru yang disebut sebagai hiperrealitas, yaitu keadaan runtuhnya realitas yang diambil alih rekayasa oleh rekayasa model-model realitas yang baru yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi informasi yang begitu canggih. Media dalam hal ini mampu merekonstruksi realitas baru melalui kecanggihan teknologi informasi. Bentuk rekonstruksi media ini juga merambah wilayah keagamaan. Dalam hal ini dapat dilihat dari beberapa Ustadz yang menjadi selebriti. Melalui media informasi, Ustadz yang tampil di televisi dan media sosial lainnya kini tak hanya menawarkan ke dalam spiritualitas tetapi juga sebagai sosok selebriti melalui citra yang di bentuk. Kontradiksi inilah yang membawa kepada pemahaman yang berbeda-beda di kalangan masyarakat, bertolak dari itu maka perlu adanya kajian melalui perspektif Ulama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana tanggapan ulama Banjarmasin tentang fenomena ustadz selebriti diranah budaya popular dan Bagaimana fungsi, wibawa, dan efektifitas seorang figur ustadz selebriti dalam budaya popular atau menurut perspektif ulama Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (kualitatif), menganalisis data secara dedukatif kemudian menyajikan secara deskriptif kualitatif sesuai dengan masalah yang diteliti, dengan bantuan teori tentang budaya populer yang mengarah kepada masalah yang diteliti dan data yang diambil dari literatur sebagai sumber teori yang sesuai dengan judul skripsi, dan wawancara langsung terhadap ulama-ulama Banjarmasin yang memenuhi kriteria yang sesuai dengan judul skripsi. Dari hasil penelitian dilapangan memberikan penjelasan bahwa ustadz yang berdakwah menggunakan media massa sebenarnya tidak menjadi masalah selama berdakwah menyampaikan pesan-pesan agama yang benar dan mampu memberikan contoh yang baik untuk masyarakat sebagaimana yang telah dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW. Berkenaan dengan fungsi ustadz selebriti, sebagian besar ulama menyatakan fungsinya sebagai dai sudah benar dalam menyampaikan pesan-pesan agama tetapi perlu jadi catatan adalah dari latar belakang pendidikan agamanya apakah sudah memenuhi syarat sebagai seorang ustadz atau belum. Dan sebagian kecil ulama mengatakan fungsinya sebagai dai kurang, karena ustadz selebriti mayoritas namanya dibesarkan oleh media bukan karena ilmu agamanya. Berkenaan dengan wibawa, sebagian besar ulama Banjarmasin sepakat bahwa wibawa ustadz selebirti sangat minim karena ustadz selebriti lebih menonjolkan intertainnya dibandingkan dengan figur seorang ustadz atau dai. Dan hanya sebagian kecil saja yang mengatakan ustadz selebriti memiliki wibawa. Kemudian tentang efektifitasnya, sebagian besar ulama Banjarmasin menyatakan, dalam perkembangan zaman menggunakan media massa sangat efektif karena dilihat dalam pemanfaatan media dan sebagai cara berdakwah yang modern dan sesuai dengan zaman. Tetapi ada sebagian kecil ulama berpendapat, zaman modern seperti sekarang berdakwah melalui langgar-langgar, mushola-mushola, dan masjid-masjid lebih efektif karena ustadz atau dai bisa langsung bertemu atau bertatap muka langsung dengan jamaah.

Actions (login required)

View Item