Rahmi, Suhaimi (2015) PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG GADAI LAHAN PERKEBUNAN KARET DI DESA PAUH KECAMATAN LIMPASU KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH DALAM PERSPEKTIF FIQIH MUAMALAH. Skripsi, Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam.

Preview	Text BAB I.pdf Download (360kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (384kB) | Preview

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi banyaknya terjadi Pemanfaatan Barang Gadai Lahan Perkebunan Karet Oleh Masyarakat Desa Pauh Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Praktik Pemanfaatan Barang Gadai Lahan Perkebunan Karet yang terjadi di Desa Pauh Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah; Alasan Pemanfaatan Barang Gadai Lahan Perkebunan Karet yang terjadi di Desa Pauh Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah.Serta Tinjauan Fiqih Muamalah tentang Praktik Pemanfaatan Barang Gadai Lahan Perkebunan Karet di Desa Pauh Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah. .Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu melakukan penelitian terhadap Praktik Pemanfaatan Gadai Lahan Perkebunan Karet di Desa Pauh Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah Dalam Perspektif Fiqih Muamalah.Penelitian ini melakukan pendiskripsian terhadap beberapa hasil wawancara yaitu sebanyak 8 orang, 4 orang rahin (pemberi gadai) dan 4 orang murtahin (penerima gadai).Lokasi dalam penelitian ini adalah Desa Pauh Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah.Dalam teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.Data yang diperoleh kemudian diolah dengan teknik editing dan kategorisasi yang kemudian dianalisis secara kualitatif dengan acuan landasan teori. Melalui teknis analisis deskriptif kualitatif, penelitian ini menghasilkan: Pertama: Pada Kasus II : Masyarakat yang melakukan Praktik Pemanfaatan Barang Gadai Lahan Perkebunan Karet yang mana Murtahin diperbolehkan mengambil manfaat dari getah pohon karet dan menjual hasilnya dengan membayar ganti rugi kepada rahin atas hasil getah karet yang ia ambil manfaatnya dan ia jual hasilnya. Kedua meliputi kasus I, III, IV, penggadaian tersebut tidak boleh dan diharamkan karena didalamnya terdapat unsur riba yaitu utang piutang yang mengandung manfaat.

Actions (login required)

View Item