Syarif, Muhammad (2019) Perilaku Keagamaan Petani Karet di Desa Kait-Kait RT 05 RW 01 Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (170kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (86kB)
	Text AWAL.pdf Download (338kB)
	Text BAB I.pdf Download (602kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (401kB)
	Text BAB III.pdf Download (226kB)
	Text BAB IV.pdf Download (528kB)
	Text BAB V.pdf Download (91kB)
	Text LAMPIRAN FOTO.pdf Download (972kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (103kB)

ABSTRAK

Tugas pokok manusia sebagai abdullah dan khalifatullah di muka bumi ini menggiring kita kepada dua corak amal yakni kerja yang bersifat keduniawian dan keukhrawian. Sebagai abdullah kita diharuskan melakukan amal-amal atau pekerjaan keukhrawian seperti ibadah mahdhah, zikir, salawat dan lainnya, sementara sebagai khalifatullah mengharuskan kita melakukan kerja-kerja duniawiah seperti bertani, berdagang, sebagai pegawai negeri maupun lainnya. Dengan bekerja seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya serta keluarganya, tetapi harus seimbang pula dengan amal ibadahnya. Tidak sedikit orang yang mengatas namakan bekerja sebagai alasan untuk dapat meninggalkan kewajiban ibadahnya. Begitu pula bagi sebagian petani karet yang sudah mulai bekerja ketika belum sampainya waktu subuh sehingga membuat mereka sering lalai akan kewajiban tersebut. Mengingat betapa pentingnya shalat bagi seorang muslim, karna amal yang pertama kali di hisab pada hari kiamat kelak adalah shalat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku keagamaan yakni aktifitas shalat para petani karet dan hal-hal yang mempengaruhinya di Desa Kait-Kait Rt 05 Rw 01 Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 5 orang petani karet yang aktif menyadap setiap hari. Hasil penelitian diperoleh bahwa, para petani karet cenderung sering terlalaikan shalat terutama shalat subuh dikarenakan waktu tersebut berbenturan dengan jam bekerjanya serta minimnya pendidikan agama yang mereka miliki membuat para petani karet terbiasa meninggalkannya tanpa ada usaha untuk mengqodhonya. Adapun hal-hal yang mempengaruhi perilaku keagamaan yakni aktifitas shalat petani karet, yaitu: kurangnya pembinaan keluarga sejak dini, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan agama, faktor ekonomi dan kebiasaan yang telah tertanam, serta kurangnya regulasi masyarakat terhadap aparatur desa.

Actions (login required)

View Item