Marisa, Baidha (2019) Metode Dakwah Ustazah Hj. Noor Hilaliyah di Majelis Taklim Nurun Ala Nur Kecamatan Marabahan. Skripsi, Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (227kB)
	Text AWAL.pdf Download (856kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (67kB)
	Text BAB I.pdf Download (300kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (493kB)
	Text BAB III.pdf Download (102kB)
	Text BAB IV.pdf Download (381kB)
	Text BAB V.pdf Download (152kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (136kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (477kB)

ABSTRAK

Ustazah Hj. Noor Hilaliyah adalah seorang dai dan juga pendiri majelis taklim Nurun Ala Nur. Beliau menggunakan metode dakwah bil lisan yaitu ceramah agama dan tanya jawab dalam penyampaian materi agar dapat mudah dipahami jamaah oleh para, dan menggunakan metode dakwah bil hal yaitu dilakukan dengan perbuatan secara nyata agar menjadi contoh dan tauladan bagi para jamaah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui metode dakwah Ustazah Hj. Noor Hilaliyah serta hambatan-hambatan yang dialami beliau dalam meyampaiakan dakwah di majelis taklim Nurun Ala Nur. Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (Field research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif yang berlokasi di Kecamatan Marabahan. Sedangkan pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian adalah Ustazah Hj. Noor Hilaliyah sedangkan objek penelitian adalah metode dakwah Ustazah Hj. Noor Hilaliyah dan hambatan-hambatan pada pelaksanaan dakwah beliau di majelis taklim Nurun Ala Nur. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa metode dakwah Ustazah Hj. Noor Hilaliyah pada jamaah di majelis taklim Nurun Ala Nur adalah menggunakan metode dakwah bil lisan yaitu ceramah dan tanya jawab dan menggunakan metode dakwah bil hal yaitu dilakukan secara nyata agar menjadi contoh dan tauladan bagi para jamaah. Materi yang disampaikan adalah tentang Akidah, Syariah, dan Akhlak. Bahasa yang beliau gunakan adalah bahasa daerah setempat dengan tutur kata yang sopan, lemah lembut, tegas, dan diselingi dengan humor atau candaan. Hambatan yang dialami beliau dalam proses dakwah yakni tingkat pemahaman setiap jamaah yang berbeda-beda, adanya jamaah yang tidak dapat memahami isi materi ceramah yang disampaikan, dan adanya jamaah yang tidak memperhatikan saat penyampaian ceramah. Solusi yang diterapkan oleh beliau yakni isi materi disusun dengan rapi dan penyampaian metri dilakukan dengan cara yang baik, saat beliau menyampaikan materi ceramah diselingi dengan kisah-kisah inspiratif dan humor atau candaan, beliau menggunakan bahasa daerah setempat, dan membuka sesi tanya jawab bagi para jamaah yang belum mengerti dan belum paham.

Actions (login required)

View Item