Ardiansyah, Ardiansyah (2019) Analisis Sosiologi Hukum Terhadap Praktik Jual Beli Obat Yang Mengandung Dekstrometorfan (Studi Kasus Di Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara). Tesis, Pascasarjana.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TESIS.pdf Download (720kB)
	Text awal1.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (134kB)
	Text awal1.pdf Download (1MB)
	Text BAB I fix.pdf Download (384kB)
	Text BAB II fix.pdf Restricted to Repository staff only Download (875kB) | Request a copy
	Text BAB III fix.pdf Download (118kB)
	Text BAB IV fix.pdf Download (711kB)
	Text BAB V fix.pdf Download (197kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (251kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Obat yang mengandung dekstrometorfan adalah merupakan obat yang berfungsi untuk menahan batuk yang disebabkan oleh flu. Namun seiring dengan perkembangan pengetahuan obat terebut mengalami pergeseran fungsi oleh masyarakat khususnya para remaja. Obat yang mengandung dekstrometrofan yang seharusnya berfungsi untuk menekan batuk, tetapi oleh para remaja digunakan untuk mabuk-mabukkan. Surat Keputusan BPOM RI pada No. HK.04.1.35.07.13.3855 Tahun 2013, yang berisi tentang pembatalan izin edar obat yang mengandung dekstrometorfan, pada keputusan tersebut 130 obat yang mengandung dekstrometorfan ditarik dari peredarannya. Selain itu himbauan BNN RI melalui situs resminya telah menyatakan bahwa obat tersebut adalah merupakan jenis narkotika golongan III yang tertulis pada Undang-Undang Kesehatan No. 35 Tahun 2009. Pada kenyataannya obat tersebut masih mudah didapat di warung, toko obat dan apotik-apotik di Kecamatan Samboja. Adapun pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan Sosiologi Hukum (sosio legal research) dengan jenis penelitian studi kasus (study case), kemudian penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan teknik observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif. Hasil yang didapat pada penelitian ini yaitu para remaja membeli obat yang mengandung dekstrometorfan sebanyak 3 kotak maupun lebih dengan isi per kotaknya 30 saschet, per saschet memiliki kandungan dekstrometorfan 15 mg, jadi setiap per kotaknya memiliki kandungan dekstrometorfan sebnyak 450 mg, jadi apabila mereka membeli obat tersebut sebanyak 3 kotak maka kandungan dekstrometorfan yang dikonsumsi sebanyak 1.350 mg dalam satu waktu. Faktor yang mengakibatkan praktik jual beli obat dekstrometorfan masih berlangsung yaitu, faktor internal, faktor eksternal yang, faktor sosiologi, faktor kaidah hukum, faktor penegak hukum, faktor kesadaran hukum, faktor pendidikan dan pengetahuan. Dari Hukum Ekonomi Syariah jual beli tersebut tetap dilarang jika penjual mengetahui itikad buruk dari pembeli obat tersebut. Dari segi Maqa>s}id Asy - S yari> ’ ah jual beli obat tersebut lebih banyak mengandung mud}a>rat nya dibandingkan dengan kemaslah}atan nya sehingga ditinjau dari kaidah Us}uliyyah Fiqhiyyah ( ad} - d}a r a r u y u z a>l u ) jual beli tersebut harus dihentikan. Terdapat beberapa usaha dalam penanggulangannya yaitu dengan pencegahan secara preemptif, preventif, dan represif.

Actions (login required)

View Item