Hadi, Abdul (2020) Persepsi Pengguna Jasa Layanan Angkutan Umum Terhadap Sistem Pembayaran Satu Tarif di Kota Banjarmasin. Skripsi, Syariah.

	Text 1. PERNYATAAN.pdf Download (43kB)
	Text 2. AWAL.pdf Download (926kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (15kB)
	Text BAB I.pdf Download (364kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (416kB)
	Text BAB III.pdf Download (43kB)
	Text BAB IV.pdf Download (717kB)
	Text BAB V.pdf Download (175kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (155kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Sebagaimana diketahui bahwa jasa transportasi angkutan umum dapat membantu semua kalangan masyarakat. Adapun tempat angkutan umum (taksi kuning) bisa melakukan tempat daerahnya karena angkutan umum (taksi kuning) sudah menyebar di mana-mana termasuk di daerah Banjarmasin. Namun, dalam praktiknya ada penumpang yang tidak terima dengan adanya sistem pembayaran satu tarif ini serta dengan sistem pembayaran satu tarif sehingga terjadi kerugian pada pihak pengguna tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengguna jasa layanan angkutan umum (taksi kuning) terhadap sistem pembayaran satu tarifdi Kota Banjarmasin dan tinjauan hukum Islam terhadap sistem pembayaran satu tarif (jauh-dekat sama). Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan datang langsung ke lapangan untuk melakukan pengamatan dan penggalian data kepada pengguna/penumpang angkutan umum (taksi kuning). Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah. Hasil penelitian yang dicapai adalah Pemberlakuan sistem satu tarif pada angkutan Kota di Banjarmasin tidak bertentangan dengan prinsip Islam. Bahwa Pemerintah Daerah menyusun peraturan ini dengan mempertimbangkan beberapa aspek yang tidak hanya memihak terhadap satu pihak melainkan untuk keadilan bersama. Bahwa Allah SWT menyuruh kita untuk taat pula pada peraturan yang dibuat pemerintahan selagi peraturan tersebut tidak bertentangan dengan hukum Islam. Selain itu, bahwa pemberlakuan sistem satu tarif ini sudah berlaku sejak pertama kali angkutan kota beroperasi. Sehingga sistem satu tarif yang berlaku pada angkutan kota sudah menjadi kebiasaan bagi warga Banjarmasin, sebagian responden yang saya wawancarai berpendapat bahwa sebagian dari mereka tidak setuju dengan adanya sistem satu tarif ini karena merugikan masyarakat yang menggunakan angkutan umum tersebut khususnya untuk yang mempunyai usaha menengah ke bawah, ke pasar setiap hari ataupun pergi bekerja.

Actions (login required)

View Item