Rahayu, Yusiva (2020) PRAKTIK POLIGAMI “DI BAWAH TANGAN” DENGAN IZIN ISTRI (Studi Kasus Desa Mangkupum Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong). Skripsi, Syariah.

	Text Pernyataan.pdf Download (23kB)
	Text Awal.pdf Download (1MB)
	Text Abstrak.pdf Download (190kB)
	Text BAB I.pdf Download (716kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (803kB)
	Text BAB III.pdf Download (265kB)
	Text BAB IV.pdf Download (625kB)
	Text BAB V.pdf Download (248kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (362kB)
	Text Lampiran.pdf Download (4MB)

ABSTRAK

Penelitian ini di latarbelakangi karena adanya perkawinan poligami “di bawah tangan” izin istri, yang mana pada perkawinan ini tidak mencatatkan perkawinan maupun mengisbatkan poligaminya, padahal pencatatan perkawinan itu penting, sedangkan pernikahan “di bawah tangan” itu memiliki beberapa dampak. Penelitian ini membahas tentang gambaran dan dampak dari praktik poligami “di bawah tangan” dengan izin istri di Desa Mangkupum Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan dampak dari Praktik Poligami “di Bawah Tangan” dengan Izin Istri di Desa Mangkupum Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu dengan melakukan penggalian data kepada pihak yang bersangkutan, dan penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, yaitu peneliti berusaha untuk menggambarkan dan dampak apa saja yang ada dilapangan melalui teknis deskriptif kualitatif, penelitian ini menghasilkan penemuan-penemuan: Melalui teknis analisis kualitatif penelitian ini menghasilkan temuan yakni dari praktik yang dilakukan poligami “di bawah tangan” dengan izin istri mengakibatkan tidak tercatatnya perkawinan secara negara walaupun telah mendapat izin istri pelaku poligami tetap enggan untuk mencatatkan perkawinannya. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pelaku poligami “di bawah tangan” dengan izin istri melakukan poligami dengan beberapa alasan seperti merasa kasihan, ingin membantu secara perekonomiam, dan karena adanya rasa saling mencintai. Izin istri ada yang didapat sebelum poligami terjadi dan ada pula setelah poligami terjadi. Begitupun dengan dampak poligami “di bawah tangan”, pelaku tidak memahami mengenai dampak apa saja yang akan terjadi pada perkawinan ini kedepannya.

Actions (login required)

View Item