Rosana, Elysa (2020) Peranan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Remaja Pada Pondok Pesantren Darul Hijrah Banjarbaru. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (297kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (186kB)
	Text BAB I.pdf Download (694kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (845kB)
	Text BAB III.pdf Download (349kB)
	Text BAB IV.pdf Download (469kB)
	Text BAB V.pdf Download (208kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (426kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (610kB)

ABSTRAK

Keluarga merupakan kelompok sosial yang utama sebagai tempat anak untuk belajar menjadi manusia sosial, dari sebuah keluarga anak pertama kali mulai belajar berinteraksi dan mendapat bekal untuk menjadi anggota masyarakat yang berharga nantinya. Apabila hubungan orang tua dan anak kurang baik, maka besar kemungkinan interaksi sosial bisa berlangsung kurang baik. Oleh sebab itu keluarga memegang peranan yang penting dalam membentuk perilaku kehidupan sosial dan budaya anak. Adapun norma dalam bermasyarakat dan bersosial anak lebih banyak ditentukan dan diarahkan oleh keluarga. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan kualitatif serta pendekatan studi kasus, karena peranan orang tua sangat penting dalam membentuk kemandirian anak, jadi terbilang unik untuk diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tingkat kemandirian, wawancara semi tekstur dan observasi dengan subjek yang berjumlah empat orang dengan karakterristik remaja laki-laki yaitu 16-17 tahun, yang bersekolah di Pondok Pesantren Daru Hijrah Banjarbaru. Berdasarkan hasil yang telah peneliti peroleh, ke empat subjek memiliki tingkat kemandirian yang berbeda-beda: 1. Deskripsi Peranan Pola Asuh yaitu: Pola asuh otoriter orang tua mengharuskan subjek R harus patuh dan tunduk pada kehendak dan perintah orangtua. Pola asuh demokratis orang tua memberikan kebebasan terhadap subjek YS untuk patuh atau tidak terhadap kehendak orangtuanya. Pola asuh Demokratis orang tua kepada subjek MN tidak mengharuskan untuk patuh dan tunduk pada kehendak orangtuanya dan memberi kebebasan untuk melakukan hal yang positif. Pola asuh Otoriter orangtua terhadap subjek B mengharuskan tunduk dan patuh pada kehendak orangtua. 2. Bentuk kemandrian remaja yaitu: Subjek R mandiri, karena ia mampu mengambil keputusan secara mandiri. Subjek YS tidak mandiri, karena ia masih tergantung dengan orang lain saat mengambil keputusan. Subjek MN mandiri, karena mampu mengambil keputusan sendiri terkecuali apabila tidak bisa menangani masalah ia minta bantuan dengan orang lain. Subjek B mandiri, karena mampu untuk mengatasi masalah dan bisa untuk mencari jalan keluarnya.

Actions (login required)

View Item