Rusdiana, Rusdiana (2020) EFEKTIVITAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT (STUDI KASUS TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT SECARA TRADISIONAL DI KABUPATEN BARITO KUALA). Tesis, Pasca Sarjana.

	Text Scan Pernyataan Keaslian Tulisan.pdf Download (156kB)
	Text Awal.pdf Download (410kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (32kB)
	Text Bab 1.pdf Download (244kB)
	Text Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (530kB)
	Text Bab 3.pdf Download (123kB)
	Text Bab 4.pdf Download (833kB)
	Text Bab 5.pdf Download (369kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (179kB)
	Text Lampiran terjemah.pdf Download (304kB)

ABSTRAK

Negara telah memberlakukan UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat yang sudah barang tentu sudah menjadi kewajiban bagi warga negaranya untuk melaksanakannya. Namun tidak begitu yang terjadi di Indonesia, di antaranya adalah di wilayah Kabupaten Barito Kuala, yang belum melaksanakan regulasi tersebut, sehingga tujuan dari diberlakukan regulasi tersebut sampai saat ini belum terwujud dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman masyarakat Kabupaten Barito Kuala terhadap Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Zakat dan pengelolaan zakat secara tradisional oleh masyarakat Kabupaten Barito Kuala dikaitkan dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Zakat. Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, dengan menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Karena lebih difokuskan untuk menghasilkan data dari institusi sosial yang riil dan fungsional tentang pengelolaan zakat, selain itu pendekatan perundangan-undangan juga diperlukan guna mengulas tentang bagaimana peran UU Nomor 23 Tahun 2011. Analisis terhadap putusan tersebut penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif. Dari penelitian yang penulis lakukan, bahwa pengelolaan zakat secara tradisional yang dilakukan di Kabupaten Barito Kuala masih sangat mendominasi, meskipun BAZNAS Kabupaten Barito Kuala telah memiliki UPZ-UPZ yang tersebar di berbagai kecamatan bahkan di sebagian desa. Namun perspektif masyarakat dalam memahami regulasi zakat membuat masih banyak pengelolaan zakat yang dikelola secara tradisional dan tidak professional, sehingga tujuan zakat itu sendiri tidak tercapai. Ketidakfahaman dan keengganan masyarakat membayar zakat ke kantor BAZNAS, selain dengan alasan jarak tempuh yang jauh juga dipengaruhi doktrin bahwa membayar zakat lebih baik diserahkan sendiri kepada mustahik sehingga mustahik yakin bahwa zakat tersebut ditunaikan. Perspektif masyarakat terhadap lembaga zakat seperti BAZNAS memberikan dampak terhadap kepercayaan masyarakat untuk menyalurkan zakatnya melalui BAZNAS. Penyuluhan tentang kedudukan BAZNAS belum mencapai wilayah pedesaan, sehingga menyebabkan ketidakyakinan terhadap pengelolaan zakat BAZNAS yang menjadi salah satu factor pengelolaan zakat di Kabupaten Barito Kuala masih didominasi dengan model tradisional.

Actions (login required)

View Item