Zulaikha, Zulaikha (2014) KONSEP DIRI REMAJA PUTRI YANG MEMILIKI IBU TIRI (STUDI KASUS DI DESA TATAH LAYAP KECAMATAN TATAH MAKMUR KABUPATEN BANJAR). Tesis, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora. (Unpublished) (Unpublished) (Unpublished)

Preview	Text BAB I.pdf Download (177kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (194kB) | Preview

ABSTRAK

Dari ketertarikan awal tentang konsep diri remaja putri yang memiliki ibu tiri di desa Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar, Saya tertarik melakukan penelitian ini karena ingi mengetahui seperti apakah konsep diri remaja putri yang memiliki ibu tiri, apakah sama seperti remaja-remaja lain yang tidak mempuyai ibu tiri. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kosep diri seorag remaja putri yag memiliki ibu tiri di desa Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Pengolahan data dilakukan dengan teknik analisis data menggunakan metode dekskriftif kualitatif yang bertujuan melengkapi uraian dengan membuat deskripsi dan analisis secara kualitatif , untuk mengetahui konsep diri remaja putri yang memiliki ibu tiri dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya, di desa Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar. Berdasarkan hasil penelitian mengenai diketahui bahwa: (1) adanya konsep diri remaja putri yang negatif , dimana pada akhirnya ia lebih memilih menghindar dari mereka (ayah dan ibu tirinya) (2)adanya konsep diri yang positif pada remaja putri dimana ia tetap sabar dan yakin saja ada hikmah dibalik semua ini. Tetap semangat, saya yakin bisa menghadapi ini semua, karena masih banyak juga keluarga saya yang sayang dengan saya dan memberi saya saran).(3)adanya konsep diri yang positif pada remaja putri berfikir positif saja maka hasilnya pun akan positif). Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri remaja putri yang memiliki ibu tiri di desa Tatah layap yaitu : (1)faktor lingkungan, yaitu lingkungan keluarga, meliputi orang-orang terdekatnya. (2)nama, yaitu nama panggilan tertentu ,seperti si bodoh, si centil yang menyebabkan seseorang benar-benar beranggapan bahwa dirinya memang demikian. Sebaliknya, nama panggilan yang bernada lebih positif seperti si pandai, si cantik, atau si pemberani dapat mengubah konsep diri seseorang kearah yang kebih positif. (3) kesan terhadap diri kita sendiri. (4)seperangkat patokan yang membatasi prilaku yang mesti dilakukan oleh seseorang untuk menduduki suatu posisi. (5) kelompok rujukan, dimana kelompok yang kita sendiri yang menjadi anggota didalamnya.

Actions (login required)

View Item