Iskandar, Deddy (2021) STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SDN DI KECAMATAN BANJARMASIN TENGAH. Tesis, Pascasarjana.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (236kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (365kB)
	Text BAB I.pdf Download (833kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (759kB)
	Text BAB III.pdf Download (249kB)
	Text BAB IV.pdf Download (924kB)
	Text BAB V.pdf Download (225kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (345kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Pendekatan saintifik dalam proses belajar mengajar melibatkan lima langkah: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, memproses informasi, dan berkomunikasi. Namun sebagian besar guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti masih belum memahami sepenuhnya dalam strategi penerapan pada pendekatan ilmiah yang menjadi ciri khas Kurikulum 2013. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran telah ditempuh dalam beberapa tahapan, namun sampai saat ini masih ada beberapa dampak dan kendala yang perlu di perbaiki serta di perbaharui oleh Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam menerapkan pembelajaran pendekatan saintifik pada SDN. Studi tesis ini difokuskan kepada pemahaman Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terhadap strategi pembelajaran, Strategi yang diterapkan Guru dalam pembelajaran, pertimbangan guru dalam memilih strategi pembelajaran, implementasi/ pelaksnaaannya dalam pembelajaran, dampak dari penerapan strategi terhadap pembelajaran, dan kendala penetapan dalam melaksanakan strategi pembelajaran pendekatan saintifik pada SDN di Kecamatan Banjarmasin Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif, jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan: Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan : Analisis sebelum di lapangan, Analisis di lapangan; a) Reduksi data, b) Penyajian data. Teknik keabsahan data menggunakan: 1. Ketekunan pengamatan, 2. Triangulasi; a) Triangulasi data, b) Triangulasi teori, c) Triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1. pemahaman Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terhadap strategi pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada SDN tidak semua guru, Sekolah paham dan mengerti terhadap pendekatan saintifik, akan tetapi bervariasi ada yang memang sepenuhnya paham dan menjalankan, ada juga yang hanya sebagian saja. 2 Strategi yang telah diterapkan sudah baik. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sudah di tentukan. Jika efektif maka itulah strategi yang tepat, dan jika tidak efektif maka guru harus kreatif dalam menggunakan strategi yang lain untuk mengefektifkan agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran. 3. Guru memang harus mempertimbangkan strategi apa yang tepat untuk diterapkan, baik di lingkungan sekolah, dalam kelas, lihat keadaan siswa, sikon, waktu dan kondisi, agar ketika mengajar sesuai dengan tujuan. 4. Dalam pelaksanaan pembelajaran pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 ada beberapa langkah pembelajaran yang dilakukan oleh Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mulai dari kegiatan pendahuluan, inti dan kegiatan penutup 5. Dampak atau akibat dari proses pembelajaran penerapan strategi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam pembelajaran pendekatan saintifik pada SDN dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu: dampak yang berbentuk hard skills(pengetahuan dan keterampilan teknik yang dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari proses pembelajaran) dan soft skills (keterampilan interpersonal dan intrapersonal atau yang sering disebut dengan keterampilan sikap). 6. kendala dalam melaksanakan strategi pembelajaran pendekatan saintifik pada SDN di Kecamatan Banjarmasin Tengah terdapat pada guru, siswa, masyarakat, dan sarana prasarana. 1). Guru kurang kreatif inovatif, masih menggunakan cara lama, kurang memahami dari segi tiori. 2). Siswa adanya perbedaan tipe anak, kurangnya keberanian siswa untuk bertanya kepada guru, kurang kepercayaan diri dalam mengkomunikasikan di depan teman-temannya. 3). Masyarakat yang tidak mendukung dengan keberlangsungan sekolah, juga kurang andil dalam program sekolah. 4). Sarana prasarana yang masih belum lengkap keseluruhan yang hanya ada di tempat-tempat tertentu saja.

Actions (login required)

View Item