Arianti, Gita Sonia (2021) UPAH PEKERJA MUSLIM PADA BISNIS PETSHOP PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DI KOTA BANJARMASIN. Skripsi, Syariah.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN.pdf Download (64kB)
	Text AWAL.pdf Download (844kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (93kB)
	Text BAB 1.pdf Download (335kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (887kB)
	Text BAB 3.pdf Download (107kB)
	Text BAB 4.pdf Download (620kB)
	Text BAB 5.pdf Download (87kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (396kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Orang yang bekerja disebut sebagai pekerja dengan menerima upah atau imbalan sebagai hasil atau kompenasai atas pekerjaan atau jasa yang telah dikerjakan. Dalam fiqh dinamakan akad ijārah al-‘amal atau sewa menyewa jasa tenaga manusia dengan cara memperkerjakan seseorang untuk melakukan sesuatu. Lalu munculah persoalaan apakah upah yang di terima pekerja muslim dari bisnis petshop telah sesuai dengan prespektif hukum Islam atau malah bertentangan sehingga akan mengakibatkan upah yang diterima pekerja muslim tersebut menjadi haram Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagamana gambaran upah pekerja muslim yang bekerja pada bisnis petshop prespektif hukum Islam di Kota Banjarmasin. Jenis penulisan ini adalah termasuk kategori penulisan lapangan (field research), karena peneliti harus terjun langsung pada praktik upah pada petshop untuk mendapatkan data yang diperlukan. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang nantinya setiap data yang ditemukan dilapangan melalui wawancara ataupun observasi akan di uraikan secara runtun untuk mendapatkan hasil penelitian. Pada praktik upah dalam bisnis petshop di Muezza Petshop, Family Petshop, dan Amalia Petshop terdapat aqid, sighat, upah dan manfaat juga para pelaku baligh, berakal dan cakap hukum sesuai penyajian data. Upah yang dihasilkan berupa uang diterima setiap bulannya yang sudah termasuk pada kesepakatan. Kesepaktan yang terdapat pada penulisan ini bersifat kekeluargaan yang berasa al-birr wa at-taqwa yaitu asas suka sama suka sepanjang bentuk muamalat dan pertukaran manfaat itu dalam rangka pelaksanaan saling tolongmenolong. Namun meskipun demikian, pencatatan kesepakatan tetap perlu dilakukan mengingat banyak sekali manfaat yang didapat, merupakan sebuah upaya preventif terhadap kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi. Di samping itu, di

Actions (login required)

View Item