Rahmi, Siti (2021) PELAKSANAAN KEWAJIBAN BAGI ISTRI YANG MEMILIKI KETERBATASAN FISIK (STUDI DIKOTA BANJARMASIN). Skripsi, Syariah.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (218kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (312kB)
	Text BAB I.pdf Download (754kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (609kB)
	Text BAB III.pdf Download (426kB)
	Text BAB IV.pdf Download (475kB)
	Text BAB V.pdf Download (193kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (434kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan hasil penelitian lapangan tentang “Pelaksanaan Kewajiban Bagi Istri Dengan Keterbatasan Fisik (Studi diKota Banjarmasin). Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pelaksanaan kewajiban bagi istri dengan keterbatasan fisik dan atau mental dikota Banjarmasin dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan bersifat deskriptif, berlokasi di kota Banjarmasin. Subyek penelitiannya adalah tiga keluarga pasangan suami istri penyandang disabilitas. Sedangkan objeknya adalah pelaksanaan kewajiban bagi istri dengan keterbatasan fisik dan atau mental. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian diolah melalui proses editing dan klasifikasi, kemudian data tersebut dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan mengacu pada landasan teori. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan juga sebagaimana bahasan fikih dan undang-undang pada bab-bab sebelumnya, maka hasil penelitian ini adalah, bahwa pelaksanaan kewajiban yang dilakukan para istri yang memiliki keterbatasan dengan latar belakang disabilitas yang dimiliki, telah melaksanakan kewajibannya sesuai dengan tuntunan agama Islam, hal ini mengacu dari apa yang dilakukan oleh istri penyandang disabilitas yang melakukan hal yang sama dengan para istri yang non-disabilitas, seperti melaksanakan pekerjaan rumah tangga, membantu suami memenuhi kewajiban nafkah keluarga, mencuci, memasak dan melayani segala kebutuhan suami. Akan tetapi jika dibandingkan pada sisi perbedaan, maka yang membedakannya adalah cara yang dilakukan sesuai dengan jenis disabilitas yang dimiliki. Sementara faktor-faktor pendukung pelaksanaan kewajiban istri adalah pemahaman suami terhadap kondisi istrinya, kesabaran suami dalam mengajarkan istrinya dalam pelaksanaan kewajibannya, serta dukungan suami dalam mendorong kepercayaan diri istri dalam rumah tangga. Sedangkan faktor-faktor penghambat pelaksaannya hanya terletak pada awal-awal menikah, kekeliruan istri dalam memasak, kesulitan istri dalam belajar mengemudikan motor roda tiga dan penyesuaian dengan suami yang memiliki hambatan disabilitas yang sama.

Actions (login required)

View Item