Sari, Nor Liana (2021) POLA ASUH DEMOKRATIS TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK USIA 4-5 TAHUN DI KOMPLEK DALAM SAKTI KECAMATAN ALALAK KABUPATEN BARITO KUALA. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (181kB)
	Text AWAL.pdf Download (639kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (7kB)
	Text BAB I.pdf Download (485kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (738kB)
	Text BAB III.pdf Download (210kB)
	Text BAB IV.pdf Download (524kB)
	Text BAB V.pdf Download (372kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (356kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh demokratis yang di terapkan orang tua pada Anak di Kompek Dalam Sakti Desa Semangat Dalam, perkembangan emosional anak dengan pola asuh demokratis di Komplek Dalem Sakti Desa Semangat Dalam dan faktor penghambat dan pendukung orang tua dalam menerapkan pola asuh demokratis orang tua terhadap perkembangan emosional anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan alat pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis Miles and Huberman yang dilakukan secara intraktif dengan tiga proses pengumpulan data berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa: orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih apa yang diinginkan dan dikehendaki anak, namun masih dalam pengawasan dan bimbingan orang tua. Dengan menerapkan pola asuh demokratis, hubungan emosional anak dan orang tua menjadi lebih erat, anak menjadi lebih terbuka, mudah diatur dan komunikasi yang terjalin menjadi lebih hangat. Perkembangan emosional anak juga berkembang dengan baik, anak memiliki rasa empati dengan teman, mau berbagi, menolong dan membantu teman, menahan perasaan dan mengendalikan reaksi (marah tetapi tidak memukul), dan menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan. Faktor yang mempengaruhi orang tua dalam memilih pola asuh untuk anaknya adalah dari pengalaman masa lalu, belajar melalui internet dan membaca buku parenting. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat orang tua dalam menerapkan pola asuh demokratis adalah anaknya itu sendiri. Karena emosi anak yang labil dan terkadang anak masih sering meluapkan emosinya ketika sedang marah, ini membuat orang tua juga terkadang hampir tersulut emosinya ketika melihat anak yang sulit untuk ditenangkan.

Actions (login required)

View Item