Rahmaniyah, Laily (2022) KAJIAN ETNOBOTANI CABAI RAWIT HIYUNG (Capsicum frutescens L.) DI KAWASAN DESA HIYUNG KECAMATAN TAPIN TENGAH KABUPATEN TAPIN SEBAGAI REFERENSI MATA KULIAH BOTANI TUMBUHAN TINGGI. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (357kB)
	Text AWAL.pdf Download (897kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (286kB)
	Text BAB I.pdf Download (715kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (562kB)
	Text BAB III.pdf Download (933kB)
	Text BAB IV.pdf Download (72kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (509kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (12MB)

ABSTRAK

Pengembangan buku saku tumbuhan cabai rawit hiyung (Capsicum frutescens L.) penting dilakukan karena dapat mengangkat potensi lokal masyarakat di kawasan Desa Hiyung dan sebagai bahan pengayaan untuk mata kuliah Botani Tumbuhan Tinggi di Prodi Tadris Biologi UIN Antasari Banjarmasin. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk (1) Untuk mendeskripsikan kajian etnobotani tanaman cabai rawit hiyung (Capsicum frutescens L.) bagi masyarakat Desa Hiyung Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin (2) Untuk mengetahui validitas buku saku tentang kajian etnobotani tanaman cabai rawit hiyung (Capsicum frutescens L.) bagi masyarakat Desa Hiyung Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin. Metode penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model ADDIE yang dibatasi hingga tahap pengembangan (Development). Penelitian ini menggunakan uji evaluasi formatif tessmer yang digunakan dibatasi hingga tahap uji pakar untuk mengetahui kevalidan produk. Pendekatan penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Sumber data adalah responden, informan, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi dan angket. Hasil penelitian menunjukkan kajian botani cabai rawit hiyung (Capsicum frutescens L.) berhabitus perdu, daun tidak lengkap dan akar serabut. Kajian etnobotani ekologi, berdasarkan parameter lingkungan cabai rawit sangat mudah untuk tumbuh dengan cara ditanam menggunakan bibit yang ada. Kajian etnobotani, cabai rawit hiyung dimanfaatkan dengan cara diperjual belikan dengan cara diolah menjadi produk sambal dan abon cabe, cabai rawit hiyung juga diperjualbelikan bibitnya. Kajian etnobotani linguistik, penggunaan nama hiyung ini karena cabai ini berada dan dilestarikan di Desa Hiyung. Hasil akhir persentase uji validitas ahli materi dan ahli media menunjukkan bahwa validitas buku saku secara keseluruhan mencapai persentase 80,22% % dengan kategori valid.

Actions (login required)

View Item