Azhari, Muhammad Fahmi (2022) KEGIATAN MENGHAFAL AL-QUR'AN BAGI SISWA DISABILITAS RUNGU DI SLB NEGERI KOTA BANJARBARU. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text SKRIPSI FAHMI - PERNYATAAN.pdf Download (138kB)
	Text SKRIPSI FAHMI - AWAL.pdf Download (1MB)
	Text SKRIPSI FAHMI - ABSTRAK.pdf Download (135kB)
	Text SKRIPSI FAHMI - BAB 1.pdf Download (240kB)
	Text SKRIPSI FAHMI - BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (831kB)
	Text SKRIPSI FAHMI - BAB 3.pdf Download (194kB)
	Text SKRIPSI FAHMI - BAB 4.pdf Download (353kB)
	Text SKRIPSI FAHMI - BAB 5.pdf Download (107kB)
	Text SKRIPSI FAHMI - DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (179kB)
	Text SKRIPSI FAHMI - LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Menghafal Al-Qur’an adalah salah satu kegiatan yang sudah dilakukan oleh umat Islam sejak awal turunnya, hal ini dilakukan karena keinginan untuk menanamkan kalam ilahi dalam hati, dan pada masa sekarang perihal ini menjadi perhatian khusus umat Islam, hal ini ditandai dengan menjamurnya rumah-rumah tahfizh atau pun sekolah yang memasukkan kegiatan menghafal ini dalam pembelajaran sekolah. Menghafal Al-Quran juga tidak terbatas pada orang yang mempunyai fisik atau psikis yang sempurna tetapi anak- anak disabilitas juga tidak ingin ketinggalan dalam hal ini. Kegiatan menghafal ini ditemukan di salah satu SLB Negeri Kota Banjarbaru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan kegiatan menghafal Al-Qur’an di SLB Kota Banjarbaru dan metode menghafal Al-Qur’an yang digunakan di SLB Negeri Kota Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian field Research atau penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Analisis dilakukan dengan mencari data dengan menggunakan deskrptif analisis dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian adalah pengelolaan kegiatan menghafal Al-Qur’an bagi siswa disabilitas rungu tidak mempunyai jam khusus, akan tetapi digabung dengan mata pelajaran PAI yang mana alokasi kegiatan ini berkisar antara sepuluh sampai lima belas menit di awal sebelum masuk kepada materi belajar, dan ini digabung dengan doa sebelum belajar.Sedangkan untuk bagaimana metode yang digunakan kebanyakanya memang dengan bahasa bibir yaitu peserta didik melihat gerakan bibir pengajar ketika melafalkan ayat, ini dikarenakan bahwa tenaga pengajar juga kurang lancar berkomunikasi dengan bahasa isyarat untuk surah, sedangkan bahasa isyarat untuk huruf hijaiyah cukup lancar, dan ada juga dengan metode iqra dan ini dilakukannya tidak sesering dengan bahasa gerak bibir yang mana paling sering dilakukan oleh tenaga pendidik. Hal ini disebabkan tidak ada tuntutan yang mengharuskan demikian akan tetapi semampu tenaga pendidik saja.

Actions (login required)

View Item