Fauziah, Nurul (2013) Bentuk Kesulitan Belajar Berhitung Kelas III Di MIN Pemurus Dalam Banjarmasin Kecamatan Banjarmasin Selatan. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

Preview	Text BAB I.pdf Download (293kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (344kB) | Preview

ABSTRAK

Nurul Fauziah. 2013. Bentuk Kesulitan Belajar Berhitung Kelas III Di MIN Pemurus Dalam Banjarmasin Kecamatan Banjarmasin Selatan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing: Siti Shalihah, S.Pd. M.S. Penelitian ini membahas tentang apa saja bentuk kesulitan belajar berhitung pada kelas rendah di MIN Pemurus Dalam Banjarmasin Kecamatan Banjarmasin Selatan, yang mana penelitian ini didasarkan pada pengalaman peneliti yang menemukan kesalahan pada peserta didi menyelesaikan operasi hitung bilangan dan kesalahan tersebut merupakan indikator dalam penggolongan peserta didik memiliki kesulitan belajar berhitung. Subjek penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas III di MIN Pemurus Dalam Banjarmasin. Objek penelitian ini adalah bentuk kesulitan belajar berhitung pada kelas rendah di MIN Pemurus Dalam Banjarmasin Kecamatan Banjarmasin Selatan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, dan dokumenter. Data diproses melalui editing, koding, scoring, tabulating dan interpretasi data. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode induktif. Kesulitan belajar berhitung pada peserta didik dapat dilihat pada kesalahan-kesalahan yang dilakukannya dalam menyelesaikan setiap soal matematika. Yang mana kesalahan tersebut mencakup kesalahan pemahaman tentang simbol, kesalahan dalam nilai tempat, perhitungan, penggunaan proses yang keliru, dan tulisan yang tidak terbaca. Berdasarkan hasil tes yang diberikan peneliti kepada responden maka bentuk kesulitan belajar yang di alami siswa cenderung pada kekeliruan dalam perhitungan, dan kekeliruan dalam menggunakan proses hitung. Dilihat dari hasil tes 32,1 % kekeliruan terjadi dalam penyesuaian nilai tempat, 23,4 % kekeliruan terjadi dalam proses perhitungan, karena kelirunya peserta didik dalam mengingat hafalan perkaliannya. 4,6 % kekeliruan dalam meletakkan jumlah satuan yang ditulis tanpa memerhatikan nilai tempat, 5,5 % kekeliruan pada pengurangan bilangan kecil dengan bilangan besar tanpa memerhatikan nilai tempat, 6,4% kekeliruan dalam penyelesaian yang menggunakan simbol tertukar, misalnya dalam proses pengurangan tetapi menggunakan proses penjumlahan,11,0% kurang teliti dalam menghitung dan 17,0% kekeliruan dalam perhitungan dengan angka 0.

Actions (login required)

View Item