Saman, Muhammad (2022) Konsep Pluralisme Abdurrahman Wahid (Gusdur) dalam Membangun Keberagamaan di Indonesia. Skripsi, Syariah.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (180kB)
	Text AWAL.pdf Download (754kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (192kB)
	Text BAB I.pdf Download (400kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (308kB)
	Text BAB III.pdf Download (387kB)
	Text BAB IV.pdf Download (421kB)
	Text BAB V.pdf Download (115kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (260kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Negara Indonesia merupakan suatu negara majemuk yang memiliki banyak keanekaragaman baik itu suku, ras, bahasa, dan agama. Selain itu, negara kita juga merupakan negara yang agamis artinya setiap orang yang menjadi warga negara Indonesia harus beragama, yakni memilih salah satu agama yang telah diakui dan disahkan keberadaannya. Rasa persatuan dan kerukunan antar berbagai Agama, suku, etinis dan budaya sangat diperlukan di tengah kemajemukan bangsa Indonesia. Karena pada dasarnya basis semua kekerasan adalah rasa keberceraian baik antar individu, sekte, komunitas, maupun dari bangsa itu sendiri. Seringkali perbenturan dalam pluralitas yang mendapat sorotan tajam adalah menegenai pluralisme agama. Penelitian ini bertujuan agar dapat mengetahui konsep pluralisme agama menurut pemikiran Abdurrahman Wahid dalam membangun toleransi antarumat pada bangsa Indonesia dan gagasan-gagasan beliau dalam menata hubungan baik antara agama dengan negara pada masyarakat Indonesia Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang bersifat kepustakaan dan data-datanya didasarkan/diambil dari bahan-bahan tertulis, baik yang berupa buku atau lainnya yang berkaitan dengan topik/tema pembahasan skripsi ini. Pluralisme dapat dipahami pertama sebagai suatu teori yang menentang kekuasaan negara monolitis. Kedua yaitu sebagai keberadaan atau toleransi keragaman etnik atau kelompok-kelompok kultural dalam suatu masyarakat atau negara, serta keragaman kepercayaan atau sikap dalam suatu badan kelembagaan. Gus Dur sangat mendukung pluralisme, baik pluralisme sosial maupun politik dan hal ini dinyatakan tidak hanya dalam bentuk ide tetapi juga sikap. Pandangannya tentang posisi kedaulatan rakyat dan posisi Syari’ah memberikan landasan bagi hal-hal yang berkaitan dengan keberadaan nilai-nilai demokrasi, seperti persamaan, pluralisme dan toleransi.

Actions (login required)

View Item