Maynisha, Monica (2023) Aspek Gender dalam Vlog Atta Halilintar Perspektif Siti Musdah Mulia. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (202kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (147kB)
	Text BAB I.pdf Download (658kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (728kB)
	Text BAB III.pdf Download (724kB)
	Text BAB IV.pdf Download (609kB)
	Text BAB V.pdf Download (258kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (372kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (919kB)

ABSTRAK

Penelitian ini berfokus pada permasalahan gender yang berkaitan dengan kondisi, kedudukan, peran antara laki-laki dan perempuan khususnya yang ditemukan dalam vlog di channel Youtube Atta Halilintar. Konten-kontennya dianggap memuat isu-isu gender yang melanggengkan budaya patriarki dan mengabaikan konsep kesetaraan gender karena mengecilkan peran dan posisi istri dalam rumah tangga. Di sisi lain, konten dalam channel youtubenya juga ada yang ikut mendukung konsep keadilan dan kesetaraan gender. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui aspek-aspek gender yang muncul dalam vlog Atta Halilintar dengan menggunakan analisis pemikiran gender Siti Musdah Mulia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan dari 22 vlog di Channel Youtube @AH ditemukan 57 pernyataan yang memuat aspek keadilan dan kesetaraan gender, dan 15 pernyataan memuat aspek ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender. Kesetaraan gender dalam vlog Atta Halilintar terbagi menjadi dua yakni kesetaraan kedudukan dalam rumah tangga yaitu melakukan pekerjaan rumah, mengurus dan mendidik anak, mengambil keputusan, hak memberikan saran dan pendapat sehingga terbentuk relasi yang adil dan setara antara laki-laki dan perempuan. Kemudian, kesetaraan gender dalam mengembangkan potensi dan kemampuan yakni bekerja dan melakukan aktivitas di ranah publik, dimana laki-laki dan perempuan memiliki akses dan kesempatan yang sama untuk menjalankan perannya. Ketidaksetaraan gender terlihat dari terbatasnya kebebasan dalam menentukan pilihan pribadi, jumlah anak, dan stereotip terhadap jenis kelamin dimana ketiga aspek ini lebih didominasi oleh keinginan laki-laki, sehingga menimbulkan ketimpangan dalam relasi kesetaraan dan keadilan diantara keduanya.

Actions (login required)

View Item