Irawan, Muhammad Sutera (2022) Pelaksanaan Penilaian Ranah Afektif Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Studi Multi Situs pada SMPN 1 Kapuas Hilir Satap dan SMPN 3 Pulau Petak Kabupaten Kapuas). Tesis, Pascasarjana.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (102kB)
	Text AWAL.pdf Download (2MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (88kB)
	Text BAB 1.pdf Download (292kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (623kB)
	Text BAB 3.pdf Download (87kB)
	Text BAB 4.pdf Download (843kB)
	Text BAB 5.pdf Download (11kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (96kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (944kB)

ABSTRAK

Sejauh ini kita lihat bahwa guru cenderung menilai hasil belajar siswa hanya dengan tes tertulis, dan banyak menekankan hanya pada aspek pengetahuannya saja. Padahal seorang guru seharusnya juga harus memperhatikan ranah afektif, yaitu ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan guru dalam penilaian ranah afektif pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Kapuas Hilir Satap dan SMPN 3 Pulau Petak Kabupaten Kapuas. Serta untuk mengetahui kendala dan dampak dari pelaksanaan penilian tersebut. Penelitian ini menggunkan jenis penelitian lapangan (Field research) yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik penelitian menggunakan teknik wawancara observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode dari Miles dan Hubermans yaitu Reduksi data, Penyajian data, Menarik kesimpulan dan Verifikasi. Adapun hasil penelitian ini adalah pelaksanaan penilaian afektif dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar dan dapat juga diluar itu. Penilaian terhadap siswa mencakup nilai sosial, nilai kepribadian dan sopan santun. Pelaksanaan yang dilaksanakan dalam penilaian ranah afektif ialah dengan melakukan pengamatan, penugasan, penilaian khusus, penilaian dari teman dan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tiap semester. Dalam hal kendala pelaksanaan penilaian afektif yang dihadapi antar guru ialah sebagai berikut: Guru berhalangan hadir ke sekolah, kurangnya waktu untuk melakukan penilaian afektif. penilaian afektif dianggap rumit dan harus dibuat dalam bentuk deskripsi. Terdapat peserta didik yang kesulitan mengisi lembar penilaian diri dan beberapa tidak jujur, guru harus mengamati satu persatu sikap peserta didik dan ketidakseimbangan antara penilaian afektif dan kognitif. Dampak penilaian afektif terhadap siswa, proses penilaian bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan itu tercapai tetapi digunakan untuk membuat keputusan. Adapun keputusan yang dapat diambil oleh pendidik dari penilaian afektif antara lain: Pembinaan terhadap peserta didik, perbaikan proses pembelajaran, peningkatan profesionalisme guru. Dengan kata lain manfaat atau dampak dari penilaian afektif ialah untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara�cara memperbaikinya.

Actions (login required)

View Item