Khadijah, Saidatun (2023) Analisis Pemikiran Hazairin Tentang Kedudukan Ayah dalam Masalah Kalālah. Skripsi, Syariah.

	Text KEASLIAN TULISAN.pdf Download (104kB)
	Text AWAL.pdf Download (740kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (48kB)
	Text BAB I.pdf Download (506kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (257kB)
	Text BAB III.pdf Download (268kB)
	Text BAB IV.pdf Download (198kB)
	Text BAB V.pdf Download (40kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (136kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang ada di dalam sistem hukum kewarisan di Indonesia. Yakni mengenai pendapat Hazairin mengenai kedudukan ayah yang tidak bisa menghijab hadirnya saudara sebagai ahli waris bersamanya dalam kasus Kalālah, kita ketahui dalam fikih sunni seharusnya ayah memiliki kekuatan untuk menghijab hadirnya saudara. Kalālah sendiri diartikan Hazairin adalah sebagai orang yang mati tidak berketurunan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pemikiran dan akibat hukum yang terjadi pada masalah Kalālah, Penelitian ini merupakan jenis penelitian normatif dengan menelaah dan mengkaji pemikiran Hazairin dengan sifat penelitian deskriptif analitis, disusun dengan sistematis menunggunakan pola penelitian interpretasi, kesinambungan historis, dan bahan inklusif dan analogal Hasil penelitian ini menunjukkan faktor yang mempengaruhi pemikiran Hazairin adalah faktor sosiologis kehidupan dan latar belakang keluarga, sehingga untuk kedudukan ayah dalam masalah Kalālah yang dibungkus dalam konsep kewarisan Hazairin yaitu mendudukkan ayah sejajar dengan ibu tidak sejajar dengan anak, sehingga yang dapat menghijab saudara hanya anak saja, hal tersebut dilatarbelakangi oleh cara Hazairin melihat Q.S an-Nisa ayat 11, 12 dan 176 sehingga dalam sistem kewarisannya ayah mendapatkan kedudukan Żawī alQarabā ketika bersama saudara dan saudara menjadi Żawī al-Furūḍ pada kedudukan keutamaan yang sama, sehingga tidak saling memahjubkan implikasi dari hal tersebut berakibat kepada pendapatan saudara yang seharusnya di fikih Sunni menjadi terhijab, tetapi dalam sistem Hazairin menjadi ahli waris yang tidak terhijab.

Actions (login required)

View Item