Sumarsih, Sumarsih (2023) MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB NEGERI 2 BANJARMASIN. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text pernyataan keaslian tulisan.pdf Download (45kB)
	Text Awal.pdf Download (1MB)
	Text Abstrak.pdf Download (626kB)
	Text Bab 1.pdf Download (767kB)
	Text Bab II.pdf Restricted to Repository staff only Download (858kB)
	Text Bab III.pdf Download (644kB)
	Text Bab IV.pdf Download (960kB)
	Text Bab V.pdf Download (511kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (470kB)
	Text Lampiran.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kedudukan yang sangat strategis dari kurikulum, kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Melalui kurikulum, sumber daya manusia dapat diarahkan, dan kemajuan suatu bangsa akan ditentukan. Kurikulum harus dikembangkan dan dikemas sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik, kebutuhan pembangunan nasional, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan, manajemen kurikulum anak berkebutuhan khusus beserta kendala dan solusinya di SLB Negeri 2 Banjarmasin. Penelitian ini penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Subjek sekaligus informan dalam penelitian ini adalah kepala SLB, wakamat kurikulum dan guru mata pelajaran Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dan dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukan: 1) Perencanaan kurikulum bertahap dengan melakukan identifikasi dan assesmen kemudian kurikulum dikembangakan sesuai kemempuan peserta didik. 2) Pengorganisasian kurikulum dilaksanakan Sei kurikulum dengan menyusun jadwal pelajaran dan kalender akademik. 3) Pelaksanaan kurikulum dibagi atas kurikulum sekolah dan kurikulum kelas. 4) Evaluasi kurikulum bertujuan melihat kesesuaian dan keberhasilan perencanaan kurikulum, mengembanngkan dan memperbaiki kurikulum serta mengukur kemampuan dan perkembangan siswa. 5) Kendala Penerapan kurikulum pendidikan ABK di SLB Negeri 2 Banjarmasin, yakni: kondisi dan kemampuan siswa yang beragam, kopentensi guru yang beragam, masih adanya guru yang memerlukan dorongan dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus, dan terdapat perserta didik yang tidak melalui Tk. Solusi yakni: Pertama, melakukan analisis kebutuhan untuk menetukan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. Kedua pembinaan dan berkomunikasi dengan guru, serta pelatihan bagi guru. Ketiga menurunkan materi pembelajaran untuk anak yang tidak melalui Tk.

Actions (login required)

View Item