Agustina, Dewi (2023) Pandemi COVID-19 dan Pengaruhnya terhadap Spiritualitas Generasi Muda Islam dan Kristen di Kota Banjarmasin. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (155kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (269kB)
	Text DEWI AGUSTINA BAB I.pdf Download (347kB)
	Text DEWI AGUSTINA BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (434kB)
	Text DEWI AGUSTINA BAB III.pdf Download (286kB)
	Text DEWI AGUSTINA BAB IV.pdf Download (464kB)
	Text DEWI AGUSTINA BAB V.pdf Download (10kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (318kB)
	Text DEWI AGUSTINA LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Kasus COVID-19 di Kalimantan Selatan pernah mencapai puncak kasus terbanyak yakni sekitar 70 ribu kasus di tahun 2021. Data ini menunjukkan bahwa terdapat hambatan dan tantangan baru bagi generasi muda untuk mempertahankan spiritualitas dan religiusitasnya. Mulanya generasi muda dapat mengikuti majelis zikir dan kajian-kajian rutin keagamaan yang bersifat kerumunan, namun di masa pandemi semua hal tersebut dibatasi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menganalisis pola spiritualitas generasi muda khususnya di Banjarmasin yang dibuktikan dengan pengakuan generasi muda terhadap kesehariannya sebagai pemeluk agama baik berupa dampak peningkatan maupun penurunan spiritualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola aktivitas ibadah agama Islam dan Kristen yang dirasakan selama masa pandemi COVID-19 di Kota Banjarmasin dan mengetahaui peningkatan atau penurunan spiritualitas di kalangan generasi muda Islam dan Kristen di Kota Banjarmasin selama pandemi COVID-19. Penelitian ini berbentuk penelitian lapangan (field research), dan bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Adapun subjek yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah para mahasiswa berusia 18 – 24 tahun berada di Kota Banjarmasin beragama Islam dan Kristen yang berlatar belakang pendidikan agama atau aktif dalam pelayanan di rumah ibadah. Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini ada dua teknik yang digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola aktivitas ibadah generasi muda Islam dan Kristen bertambah dari segi kuantitasnya namun bagi generasi muda Kristen rasa kekhidmatan dan kebersamaan dalam ibadah cenderung berkurang karena peribadatan dilaksanakan secara daring, berbeda dengan generasi muda Islam yang beberapa responden menyebutkan bahwa ibadah yang dilakukan tidak banyak berubah dari segi kualitas ibadah baik sebelum dan selama pandemi. Pandemi COVID-19 memiliki makna yang dalam bagi sebagian orang yaitu dapat memiliki waktu bersama dengan keluarga secara lebih intensif. Spiritualitas generasi muda Islam dan Kristen meningkat sebesar 81% dinilai dari tiga aspek yaitu prayer fulfillment, universality, dan connectedness.

Actions (login required)

View Item