Rahman, Rojali (2023) Persepsi Kepala KUA di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tentang Akad Nikah Mempelai Tunawicara. Skripsi, Syariah.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (65kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (8kB)
	Text BAB I.pdf Download (561kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (737kB)
	Text BAB III.pdf Download (199kB)
	Text BAB IV.pdf Download (781kB)
	Text BAB V.pdf Download (15kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (371kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (3MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi persoalan dalam pelaksanaan akad nikah dalam pengucapan ijab qabul yang dirasa sulit bagi seorang yang mengalami tunawicara, maka dalam hal tersebut mempelai tunawicara dalam melaksanakan ijab qabul tentu sesuai dengan keadaan dan kemampuannya di mana terdapat 3 cara yang dapat dilakukan yakni dengan menggunakan tulisan, diwakilkan kepada orang lain, atau dengan bahasa isyarat. Dalam praktiknya kebanyakan masyarakat masih bingung dan bertanya-tanya bagaimana pelaksanaan akad nikah mempelai yang mengalami tunawicara, dalam hal ini Kepala KUA memiliki peran penting dalam menjamin kelancaran proses akad nikah bagi pasangan mempelai tunawicara, serta memberikan pelayanan dan bimbingan kepada pasangan yang akan menikah. Maka berdasarkan permasalahan ini penulis perlu melakukan penelitian lebih lanjut tentang akad nikah mempelai tunawicara untuk mengetahui persepsi Kepala KUA di Kabupaten Hulu Sungai Tengah tentang proses pelaksanaan akad nikah mempelai tunawicara dan mengidentifikasi apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara kepada lima Kepala KUA di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Dari hasil penelitian menunjukan dari lima Informan memberikan pendapat yang senada yakni pelaksanaan ijab qabul mempelai yang mengalami tunawicara lebih afdol dilaksanakan oleh mempelai itu sendiri dan dapat dilaksanakan dengan menggunakan bahasa isyarat ataupun tulisan. Dalam pengambilan keputusan informan memiliki persepsi yang berbeda ada yang lebih mengutamakan cara yang dapat mempermudah bagi mempelai ada juga yang lebih memilih untuk menggunakan cara yang dapat memaksimalkan kemampuan mempelai tunawicara. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi dalam pemilihan cara akad nikah bagi mempelai tunawicara seperti faktor latarbelakang pendidikan, kondisi ketunawicaraan, kemampuan dan pemahaman, serta faktor keluarga dan sosial dari mempelai tunawicara

Actions (login required)

View Item