Norhidayah, Norhidayah (2023) Persepsi Hakim Tentang Standar Nusyuz Sebagai Penghalang Perolehan Nafkah Pasca Perceraian di Pengadilan Agama Kotabaru. Skripsi, Syariah.

	Text Pernyataan Keaslian Tulisan.pdf Download (91kB)
	Text Awal.pdf Download (1MB)
	Text Abstrak.pdf Download (45kB)
	Text Bab I.pdf Download (319kB)
	Text Bab II.pdf Restricted to Repository staff only Download (358kB)
	Text Bab III.pdf Download (130kB)
	Text Bab IV.pdf Download (275kB)
	Text Bab V.pdf Download (109kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (180kB)
	Text Lampiran.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya perbedaan persepsi hakim Pengadilan Agama Kotabaru tentang standar nusyuz, serta pelaku dari nusyuz, karena Kompilasi Hukum Islam hanya menjelaskan pihak istri yang bisa bersikap nusyuz. Maka dalam hal ini akan berakibat pada perkara perceraian dalam perolehan nafkah pasca perceraian, khususnya perkara cerai talak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi, alasan, dan dasar hukum yang digunakan hakim Pengadilan Agama Kotabaru dalam menentukan standar nusyuz sebagai penghalang perolehan nafkah pasca perceraian. Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris yang bersifat kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah 3 (tiga) hakim di Pengadilan Agama Kotabaru. Penelitian ini dilakukan dengan langsung menemuai para informan untuk mengumpulkan data yang diperlukan, dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik wawancara. Setelah data terkumpul, kemudian data diolah dengan teknik editing, deskripsi, matriks dan dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan persepsi hakim terhadap nusyuz berbeda�beda yang mana nusyuz bisa dilakukan pihak suami ataupun istri, atau hanya dilakukan oleh istri. Persepsi hakim terhadap nusyuz yang didasarkan bahwa sikap istri yang tidak bisa patuh terhadap suaminya. Hal ini dapat mempengaruhi nafkah yang diterima oleh pihak perempuan. Hakim hendaknya lebih memperhatikan hak-hak demi keadilan perempuan dan hakim hendaknya berijtihad terhadap suatu permasalahan yang sebelumnya belum ada aturan yang jelas

Actions (login required)

View Item