Bin Samat, Muhamad Shollehin (2023) Tradisi Khataman al-Qur’an pada Acara Perkawinan di Kampung Mang Kota Samarahan, Sarawak, Malaysia. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text pernyataan keaslian.pdf Download (80kB)
	Text Awal.pdf Download (1MB)
	Text Abstrak.pdf Download (193kB)
	Text BAB 1.pdf Download (541kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (469kB)
	Text BAB 3.pdf Download (304kB)
	Text BAB 4.pdf Download (377kB)
	Text BAB 5.pdf Download (186kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (398kB)
	Text Lampiran.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Tradisi Khataman al-Qur’an pada acara perkawinan adalah salah satu tradisi sosial keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat Melayu di Kampung Mang, kota Samarahan, Sarawak, Malaysia. Tradisi ini bertujuan untuk memohon berkah dan perlindungan dari Allah SWT bagi pasangan pengantin dan keluarga mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi Khataman al-Qur’an pada acara perkawinan di Kampung Mang, kota Samarahan, Sarawak, Malaysia, baik dari segi proses pelaksanaan, makna simbolis, maupun dampak sosialnya. Masalah yang penulis teliti adalah bagaimana pelaksanaan tradisi Khataman al-Qur’an pada acara pernikahan di Kampung Mang, kota Samarahan, Sarawak, Malaysia, dan bagaimana makna dari tradisi khataman al-Qur'an pada acara pernikahan di Kampung Mang, kota Samarahan, Sarawak, Malaysia?. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif(studi kasus). Penelitian ini menampilkan data dengan perspektif emik, data disajikan dalam bentuk deskripsi sesuai dengan Bahasa, pandangan, dan subjek penelitian. Proses pemgmpulan data penelitian akan menggunakan beberapa metode, antara lain observasi (pengamatan mendalam), wawancara(interview), dan dokumentasi.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi khatamal al-Qur’an pada acara perkawinan di Kampung Mang, Kota Samarahan, Sarawak, Malaysia memiliki beberapa tahapan, yaitu persiapan, mandi di panco emas, perarakan ke rumah pengantin, pembacaan al-Qur’an secara bergilir oleh peserta khatam bersama pengantin, doa khatam oleh ibu-ibu tahtim, serta selesai khatam di sambung majlis persandingan. Tradisi ini memiliki makna simbolis sebagai bentuk penghormatan kepada al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam, pengakuan atas status guru ngaji sebagai pihak yang berjasa dalam mengajarkan al-Qur’an kepada masyarakat, penghargaan kepada peserta khatam sebagai pihak yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut, serta pengekspresian rasa syukur dan harapan kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya. Tradisi ini juga memiliki dampak sosial yang positif bagi masyarakat Kampung Mang, yaitu mempererat hubungan silaturahim antara sesama anggota masyarakat, meningkatkan kecintaan dan kebiasaan membaca al-Qur’an secara rutin, serta mempertahankan identitas keislaman dan kebudayaan Melayu di tengah-tengah perubahan zaman

Actions (login required)

View Item