Barkatillah, Barkatillah (2023) Pendidikan Anti Radikalisme Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri di Hulu Sungai Utara (Analisis pada Pembelajaran PAI). Disertasi, Pascasarjana.

	Text Pernyataan.pdf Download (66kB)
	Text Awal.pdf Download (2MB)
	Text ABSTRAK - Inggris.pdf Download (148kB)
	Text BAB I.pdf Download (392kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (960kB)
	Text BAB III.pdf Download (300kB)
	Text BAB IV.pdf Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Download (160kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (602kB)
	Text Lampiran.pdf Download (142kB)

ABSTRAK

Sekolah merupakan sarana strategis dalam melaksanakan pendidikan anti radikalisme. Di sekolah diajarkan pemahaman tentang aqidah Islam secara benar dengan tidak mengesampingkan nilai-nilai kebhinekaan dan kebangsaan sebagai bekal untuk mencegah terjadinya radikalisme Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendidikan anti radikalisme pada siswa sekolah menengah atas dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti serta sikap siswa setelah mempelajari pendidikan anti radikalisme Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research). ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pendidikan anti radikalisme (analisis pada pembelajaran PAI) dan yang menjadi subyek adalah guru dan siswa SMA Negeri di kabupaten Hulu sungai Utara. Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut: Pertama ; Pendidikan anti radikalisme pada siswa sekolah menengah atas dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dan Budi pekerti melalui pengintegrasian nilai-nilai anti radikalisme dalam pembelajaran dengan mengaitkan materi dengan pengalaman kehidupan nyata. Sosialisasi nilai-nilai anti radikalisme dalam pembelajaran Melalui contoh atau cerita terbaru tentang bentuk-bentuk radikalisme dan Pemberian nasehat dalam pembelajaran. Kedua; secara keseluruhan sikap siswa SMA Negeri di Hulu Sungai Utara telah dapat menerapkan pendidikan anti radikalisme pada diri mereka seperti mengakui Pancasila sebagai dasar negara dan tidak setuju terhadap gerakan-gerakan yang ingin mengubahnya, toleransi dan menghargai keyakinan orang lain tanpa mebedakan organisasi, senioritas, dan agama.Memilih calon pemimpin yang beragama Islam, tetapi jika calon pemimpin yang terpilih adalah non muslim, maka mereka menerima dengan lapang dada. Terdapat satu orang siswa SMA Negeri di Hulu Sungai Utara yang menginginkan adanya perubahan dasar negara, pemikiran itu didapatnya melalui pengajian di luar sekolah.

Actions (login required)

View Item