Nursabella, Nadhiya (2023) Pelaksanaan Walimatul ‘Urs dengan Tradisi Nyumbang Studi Kasus di Desa Sungai Lumbah Kabupaten Barito Kuala. Skripsi, Syariah.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (73kB)
	Text AWAL.pdf Download (2MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (191kB)
	Text BAB I.pdf Download (441kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (761kB)
	Text BAB III.pdf Download (131kB)
	Text BAB IV.pdf Download (596kB)
	Text BAB V.pdf Download (111kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (234kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Tradisi Nyumbang pada Walimatul ‘Urs di Desa Sungai Lumbah, dalam pelaksanaannya yaitu ketika sebelum walimah dan ketika walimah berlangsung masyarakat bergotong-royong menyumbang tenaga untuk mempersiapkan walimah tersebut, selain itu ada yang membantu dibagian dapur, memberi bahan-bahan pokok, memberi uang, serta memberi kado. Tetapi, di desa sungai lumbah ada hal yang menjadi permasalahan untuk menyumbang yaitu karena ada yang menganggap nyumbang merupakan keharusan. Bahwa memenuhi undangan walimah merupakan suatu kewajiban dan dari setiap tamu diharapkan memberikan sejumlah uang kepada tuan rumah dan dianggap hutang. Apabila tidak bisa hadir atau tidak sanggup mengembalikan sumbangan dalam jumlah yang sesuai maka akan menjadi bahan pergunjingan oleh yang mengadakan walimah atau tetangga�tetangganya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Walimatul ‘Urs dengan Tradisi Nyumbang, apa saja faktor-faktor yang melatarbelakangi dan dampak hukumnya. Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang bersifat deskriptif yang berlokasi di Desa Sungai Lumbah. Penelitian ini dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan mewawancarai orang yang mengetahui dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, setelah terkumpul, maka akan diolah dengan teknik editing, deskripsi, dan dianalisis. Hasil temuan menunjukan bahwa pelaksanaan Walimatul ‘Urs dibarengi dengan Tradisi Nyumbang sekarang mengalami pergeseran yang dimana masyarakat meanggap tradisi ini suatu keharusan dan dianggap hutang, sumbangan di ingat bahkan dicatat dengan tujuan agar dibalas ketika penyumbang juga mengadakan Walimah. Faktor yang melatarbelakanginya adalah: acara walimah sekarang mulai bermewah-mewahan, munculnya kebiasaan membalas-balas sumbangan karena merasa tidak enak kalau tidak dibalas. Dampak ketika tidak membalas sumbangan atau membalas tidak sesuai akan mendapat pergunjingan dan dianggap tidak taat terhadap tradisi yang sudah lama berlaku. Tradisi Nyumbang pada Walimatul ‘Urs dapat menjadi ‘Urf Shahih jika tidak bertentangan dengan syariat Islam, jika bertentangan dengan syariat Islam maka akan menjadi ‘Urf Fasid

Actions (login required)

View Item