Fitri, Muhammad Eri Permana (2023) Pendapat Ulama di Kabupaten Tapin Tentang Foto Prewedding Sebelum Akad Nikah. Skripsi, Syariah.

	Text 1 Pernyataan EriiPermana.pdf Download (102kB)
	Text 2 Awal EriiPermana.pdf Download (1MB)
	Text 3 Abstrak EriiPermana.pdf Download (7kB)
	Text 4 BAB I EriiPermana.pdf Download (655kB)
	Text 5 BAB II EriiPermana.pdf Restricted to Repository staff only Download (683kB)
	Text 6 BAB III EriiPermana.pdf Download (327kB)
	Text 7 BAB IV EriiPermana.pdf Download (598kB)
	Text 8 BAB V EriiPermana.pdf Download (299kB)
	Text 9 Daftar Pustaka EriiPermana.pdf Download (423kB)
	Text 10 Lampiran EriiPermana.pdf Download (1MB)
	Text 10 Lampiran EriiPermana.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Foto prewedding yaitu pengambilan foto terhadap pasangan yang belum sah sebagai suami isteri. Foto prewedding saat ini sudah menjadi sesuatu yang seolah-olah diwajibkan bagi pasangan calon suami isteri. Yang menjadi perhatian dari foto prewedding bukan karena adanya foto dalam sebuah surat undangan, melainkan posisi-posisi yang dilakukan oleh pasangan calon pengantin. Di dalam hukum Islam, telah jelas diatur batasan-batasan hubungan antara laki-laki dan perempuan. Namun faktanya, zaman sekarang banyak sekali ditemui calon mempelai melakukan foto prewedding yang sebagian besar pasangan telah melanggar batasan-batasan antara laki-laki dan perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pendapat ulama di Kabupaten Tapin tentang pengambilan foto prewedding sebelum akad nikah, dan (2) Untuk mengetahui alasan yang melatarbelakangi pendapat ulama di Kabupaten Tapin tentang pengambilan foto prewedding sebelum akad nikah. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang digali adalah pendapat ulama di Kabupaten Tapin tentang foto prewedding sebelum akad nikah, dan apa yang mendasari pendapat ulama di Kabupaten Tapin tentang foto prewedding sebelum akad nikah. Dengan sumber data lima orang ulama di Kabupaten Tapin. Selanjutnya teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima ulama di Kabupaten Tapin memiliki perbedaan pendapat tentang foto prewedding sebelum akad nikah. Dua orang informan berpendapat bahwa foto prewedding sebelum akad nikah itu tidak diperbolehkan. Dan Tiga orang informan berpendapat bahwa foto prewedding sebelum akad nikah itu diperbolehkan dengan syarat tidak melanggar ketentuan syariat. Kemudian menurut penulis foto prewedding sebelum akad nikah tidak boleh, agar terhindar dari sesuatu yang dapat menyebabkan kemudharatan. Dan sebaiknya foto prewedding dilakukan setelah akad nikah saja.

Actions (login required)

View Item