Fatimah, Siti Nor (2023) Tradisi Baayun Maulid di Desa Banua Halat Kecamatan Tapin Utara Tinjauan Teori Hierarki Nilai Max Scheler. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (328kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (186kB)
	Text BAB I.pdf Download (456kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (508kB)
	Text BAB III.pdf Download (445kB)
	Text BAB IV.pdf Download (742kB)
	Text BAB V.pdf Download (309kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (418kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (5MB)

ABSTRAK

Baayun maulid merupakan tradisi kearifan dakwah para ulama Banjar yang mengakulturasikan kebudayaan lokal dengan ajaran Islam. Aspek agama dan budaya pada tradisi baayun maulid adalah dua hal yang tidak dapat terpisahkan. Seiring perkembangannya, tradisi ini mengalami pergeseran nilai-nilai. Seringkali masyarakat terpengaruh nilai yang bersifat sementara. Oleh karenanya, penting bagi masyarakat yang menjalankan tradisi tersebut untuk menyadari nilai mana yang patut diperjuangkan. Dengan teori hierarki nilai Max Scheler, maka akan menjadi solusi, mendorong dan menyadarkan masyarakat agar mewujudkan nilai pada tingkatan tertinggi untuk mencapai hakikat pelaksanaan tradisi baayun maulid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan proses pelaksanaan dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi baayun maulid di Banua Halat berdasarkan teori hierarki nilai Max Scheler. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari lapangan dan literatur disajikan secara deskriptif kemudian dianalisis menggunakan teori hierarki nilai Max Scheler. Pelaksanaan baayun maulid dipusatkan di Masjid Keramat al-Mukarromah setiap 12 Rabiul Awal dilengkapi beberapa simbolis seperti ayunan pikasih baranak, pinduduk, hiasan janur dan sebagainya yang diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat. Berdasarkan teori hierarki nilai Max Scheler, ditemukan empat hierarki nilai pada tradisi tersebut, yaitu nilai emosional tergambar dari ekspresi senang dan antusiasme masyarakat dalam menyambut dan mengikuti acara. Nilai hidup terdapat pada simbolisme yang memuat harapan kesejahtaraan dalam kehidupan dan nilai luhur yang diperjuangkan masyarakat untuk mempererat ikatan sosial serta bertambahnya nilai ekonomi masyarakat. Nilai kejiwaan tergambar pada keindahan dekorasi hiasan ayunan, lantunan syair-syair maulid yang membawa ketenangan batin, perlakuan masyarakat tanpa membedakan kalangan sosial, keindahan pengetahuan akan pentingnya menuntut ilmu atas kesadaran pribadi. Nilai keagungan/ketuhanan sebagai nilai tertinggi yaitu esensi baayun maulid sendiri, untuk menambah ketaqwaan kepada Allah Swt., dan kecintaan kepada Rasulullah Saw.

Actions (login required)

View Item