Nur, Muhammad Nazarudin (2023) Miskonsepsi Materi Stoikiometri pada Siswa SMAN 1 Barabai. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (566kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (63kB)
	Text BAB I.pdf Download (187kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (160kB)
	Text BAB III.pdf Download (207kB)
	Text BAB IV.pdf Download (99kB)
	Text BAB V.pdf Download (64kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (135kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (4MB)

ABSTRAK

Kimia adalah ilmu yang sulit untuk dipelajari. Banyak siswa yang sulit memahami konsep kimia hingga terjadi miskonsepsi. Guru SMAN 1 Barabai menyadari adanya miskonsepsi materi stoikiometri pada siswa, dari sinilah penulis ingin menelitinya. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui miskonsepsi materi stoikiometri pada siswa SMAN 1 Barabai. Miskonsepsi dapat diketahui dengan Four-Tier Diagnostic Test. Jenis penelitian adalah deskriptif dan pendekatan penelitian adalah kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa XII 1, 2, 3, dan 4 di SMAN 1 Barabai. Objek penelitian adalah miskonsepsi materi stoikiometri. Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Barabai pada tanggal 7-14 Februari 2022. Teknik pengumpulan data berupa tes dengan instrumen Four-Tier Diagnostic Test. Teknik analisis data adalah dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau menarik kesimpulan. Hasil uji validitas adalah 73,53%, dan uji reliabilitas adalah 0,73. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 9 materi yang diuji, semuanya terdapat miskonsepsi yaitu, pada konsep mol, jumlah partikel, volume, (kondisi STP), massa molar, pengertian stoikiometri, bilangan Avogadro, perhitungan kimia, dan pereaksi pembatas dan berlebih. Siswa mengalami miskonsepsi karena siswa memilih jawaban dan alasan yang salah, tetapi yakin pada jawaban dan alasan yang mereka pilih. Hal-hal miskonsepsi yang dialami siswa yaitu: (1) Rumus yang digunakan terbalik, (2) Salah menghitung jumlah digit angka, (3) Rumus yang digunakan salah, (4) Dua konsep materi yang berbeda tetapi justru dianggap sama, (5) Salah menghitung jumlah atom pada molekul, (6) Salah memahami definisi dari konsep materi, (7) Salah menentukan nilai dari konsep materi, (8) Salah menghitung mol dan koefesien pada persamaan reaksi kimia.

Actions (login required)

View Item