Hidayat, Muhammad Taufik (2024) Teknik Komunikasi Almarhum K.H. Ahmad Zuhdiannoor Dalam Dakwah Islamiyah Di Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin. Skripsi, Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

	Text PERNYATAAN .pdf Download (274kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (192kB)
	Text BAB I.pdf Download (649kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (593kB)
	Text BAB III.pdf Download (423kB)
	Text BAB IV.pdf Download (854kB)
	Text BAB V.pdf Download (295kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (237kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Dakwah berasal dari bahasa Arab yang berarti panggilan, ajakan, dan seruan. Konsep dakwah integralistik bertujuan membimbing individu agar hidup sesuai dengan ajaran Islam, menciptakan transformasi spiritual dan perilaku positif. Penelitian ini meneliti penerapan teknik komunikasi almarhum K.H. Ahmad Zuhdiannoor dalam berdakwah di Masjid Jami Banjarmasin. Fokusnya adalah memahami bagaimana komunikasi ini mempengaruhi pemahaman dan praktik keagamaan dalam kehidupan sehari-hari, serta pengaruhnya terhadap partisipasi jamaah. Studi ini menekankan pentingnya teknik dakwah dalam membangun masyarakat berlandaskan nilai-nilai agama dan etika. Berdasarkan permasalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik komunikasi dan respon jamaah terhadap materi dakwah yang disampaikan oleh almarhum K.H. Ahmad Zuhdiannoor dalam dakwah Islamiyah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, serta dokumentasi. Sedangkan teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah dengan cara pengumpulan/penghimpunan data, pengklasifikasian data, dan penyuntingan data, yang selanjutnya dianalisis secara mendalam untuk menghasilkan pemahaman yang menyeluruh dan mendukung pembentukan teori yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik komunikasi almarhum K.H. Ahmad Zuhdiannoor yang berdakwah melalui majelis taklim di Masjid Jami Banjarmasin, menerapkan dua teknik komunikasi, yaitu teknik komunikasi informatif dan teknik komunikasi persuasif. Penerapan teknik komunikasi informatif dapat membuat jamaah majelis taklim memahami dan mengetahui isi pesan dakwah yang disampaikan. Sedangkan penerapan teknik komunikasi persuasif dilakukan beliau dengan tujuan agar dapat mengubah sikap, pendapat, serta perilaku jamaah. Adapun respon jamaah terhadap teknik komunikasi yang diterapkan beliau, sangat diapresiasi di majelis taklim Masjid Jami Banjarmasin, karena mayoritas jamaah menerima dengan baik materi yang disampaikan dari kitab serta penafsiran beliau. Teknik komunikasi informatif dan persuasif yang diterapkan beliau juga berhasil membangkitkan antusiasme untuk menghadiri majelis taklim

Actions (login required)

View Item