Fazrianur Arridho, Muhammad (2025) Kegagalan Mediasi Dalam Penyelesaian Perkara Perceraian Di Pengadilan Agama Sampit. Skripsi, Syariah.
![]() |
Text
Pernyataan Keaslian Tulisan.pdf Download (335kB) |
![]() |
Text
AWAL.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (146kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (400kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (414kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Download (231kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Download (494kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (106kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (211kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (4MB) |
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegagalan mediasi dalam penyelesaian perkara perceraian di Pengadilan Agama Sampit. Latar belakang penelitian didasarkan pada tingginya angka kegagalan mediasi perceraian, di mana dari 90 kasus mediasi sepanjang tahun 2024, hanya 5 perkara atau 5,6% yang berhasil didamaikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan mediasi perceraian yang gagal sehingga menjadikan banyaknya mediasi perceraian yang gagal. Tujuan penelitian ini juga mengkaji dampak dari kegagalan dan solusi yang dilakukan oleh Pengadilan Agama Sampit terhadap kegagalan pelaksanaan mediasi perceraian. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan pendekatan hukum empiris. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan mediator (hakim dan non-hakim) serta para pihak yang terlibat dalam perkara perceraian, serta studi dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan proses mediasi, dampak dan solusi yang dilakukan oleh Pengadilan Agama Sampit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mediasi perceraian di Pengadilan Agama Sampit gagal didamaikan atau tidak berhasil karena ketidakinginan para pihak untuk didamaikan. Ketika proses mediasi, para pihak selama tiga pertemuan jika tidak mengurungkan niatnnya untuk berdamai sebagai indikator kegagalan atau tidak berhasil oleh mediator. Hal ini dilatarbelakangi karena konflik para pihak yang sudah mencapai tahap klimaks sebelum masuk ke pengadilan dan adanya pengaruh dari pihak luar. Kegagalan mediasi perceraian berdampak pada bertambahnya beban kerja pengadilan dan mempengaruhi penilaian satuan kerja Pengadilan Agama Sampit. Meskipun demikian, mediator tetap berupaya mengurangi dampak kegagalan dengan membahas hak-hak pasca perceraian. Solusi ini membantu meminimalisir konflik lanjutan bagi para pihak, mengurangi beban kerja pengadilan, dan menjaga penilaian baik satuan kerja Pengadilan Agama Sampit
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah) |
Depositing User: | Yoe Oden |
Date Deposited: | 20 May 2025 23:59 |
Last Modified: | 20 May 2025 23:59 |
URI: | http://idr.uin-antasari.ac.id/id/eprint/28830 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |