EMPOWERS IDR

Penelusuran Data IDR

Telusuri data di dalam IDR kami menggunakan fungsi penelusuran lengkap (Advanced).
Update Data IDR Terbaru

Lihat data yang sudah kami tambahkan ke IDR dalam seminggu terakhir.
Pedoman Unggah Mandiri

Sebelum mengupload dokumen, pastikan membaca Pedoman Unggah Mandiri untuk Depositor.
Traffic Pengunjung

Lihat traffic IDR kami. Dari mana mereka datang, device yang dipakai, konten apa saja yang mereka akses, cari dan lainnya

Penolakan Penetapan Asal Usul Anak Hasil dari Perkawinan di Bawah Tangan (Analisis Putusan Nomor 0115/Pdt.P/2021/Pa.Bjb)

Rifqi, Muhammad Ridha (2025) Penolakan Penetapan Asal Usul Anak Hasil dari Perkawinan di Bawah Tangan (Analisis Putusan Nomor 0115/Pdt.P/2021/Pa.Bjb). Skripsi, Syariah.

[img] Text
PERNYATAAN.pdf

Download (299kB)
[img] Text
AWAL.pdf

Download (1MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (196kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (283kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (350kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (217kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (294kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (171kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (211kB)
[img] Text
LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf

Download (2MB)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana alasan dan dasar hukum Majelis Hakim dalam menetapkan Perkara Permohonan Asal Usul Anak Hasil Dari Poligami Liar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif yang dianalisis secara kualitatif. Penelitian ini menggunakan bahan hukum primer berupa Penetapan Pengadila Agama Nomor 115/Pdt.P/2021/Pa.Bjb, dan bahan hukum sekunder berupa buku, jurnal hukum dan skripsi Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya alasan dan dasar hukum yang dipakai Majelis Hakim untuk melakukan penetapan terhadap permohonan asal usul anak pada Pengadilan Agama Nomor 115/Pdt.P/2021/Pa.Bjb, Majelis Hakim mengabulkan para pemohon dengan memperhatikan asas kepentingan terbaik anak, karena tidak adil bagi seorang anak jika harus menanggung kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan orang tuanya. Hal ini sejalan dengan undang-undang perlindungan anak. Adapun mengenai perkawinan yang dilakukan oleh orang tuanya dianggap fasid dikarenakan para pemohon masih memiliki keterikatan terhadap perniakahan sebelumnya, terutama terhadap istri karena hal itu mengakibatkan melanggar ketentuan syarat sahnya perkawinan menurut agama maupun menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Item Type: Skripsi
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah)
Depositing User: Sri Yuniarti Fitria
Date Deposited: 01 Aug 2025 06:57
Last Modified: 01 Aug 2025 06:57
URI: http://idr.uin-antasari.ac.id/id/eprint/29977

Actions (login required)

View Item View Item