Swedhan, Ari (2015) Kebermaknaan Hidup Clubbers (Studi Kasus Mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin). Skripsi, Ushuluddin Dan Humaniora.

	Text BAB I.pdf Download (510kB)
	Text BAB IV.pdf Download (191kB)

ABSTRAK

Ari Swedhan, 1001451075, Kebermaknaan Hidup Clubbers (Studi Kasus Mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin), (1) Dra. Mulyani, M.Ag (2) Mubarak, M. A. Kata Kunci: Kebermaknaan Hidup, Clubbers Fenomena clubbers dikalangan remaja saat ini merupakan dari pesatnya perngaruh budaya Barat yang masuk ke tataran negeri kita sehingga hal tersebut menjadi pukulan telak baik bagi akademisi maupun pemerintah dalam melihat pergaulan anak muda zaman sekarang. Clubbing merupakan aktifitas yang sering dijadikan pelampiasan bagi para konglomerat yang hidup glamour. Saat ini hal tersebut dapat dengan mudah didapatkan oleh para pemuda untuk menikmati kehidupan klub malam. Pergi ke klub malam menjadi suatu hal yang lumrah dilihat oleh sebagian masyarakat tapi bagi sebagian masyarakat yang masih menjunjung tinggi budaya timur hal tersebut merupakan hal yang tabu. Apalagi yang pergi ke klub malam adalah mereka yang masih tergolong berusia belia yang secara aturan belum diperbolehkan masuk. Bahkan diantara yang pergi clubbing itu berstatus sebagai mahasiswa atau mahasiswi dari Perguruan Tinggi Islam. Dalam teorinya Frank, logoterapi, kepuasaan hidup itu terindikasi dari ketenangan seseorang dalam menghadapi masalah maupun ujian sehingga ia mampu memaknai masalah dan ujian tersebut Maka penulis berusaha meneliti tentang bagaimana kebermaknaan hidup Clubbers di kalangan Mahasiswa Banjarmasin dan faktor-faktor penyebab mahasiswa pergi clubbing (dugem) ? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research), yaitu jenis penelitian yang menggunakan informasi yang diperoleh dari sasaran penelitian yang disebut responden dan informan melalui instrumen pengumpulan data observasi dan wawancara. Kehidupan clubbers dikalangan mahasiswa merupakan suatu hiburan ketika mereka dihadapkan pada kesibukan di kampus atau tugas dari dosen yang menumpuk, tentunya sebagai mahasiswa kesibukan tersebut menjadi beban pikiran sehingga pergi untuk dugem merupakan alternatif pilihan bagi mereka. Kebermaknaan hidup dalam diri mereka belum ditemukan, sebab mereka sendiri masih terpengaruh oleh lingkungan dan teman-teman, para mahasiswa yang suka pergi ke tempat dugem ini tidak memiliki keteguhan diri menatap masa depan dan secara tidak langsung memelurkan kegigihan dan konsisten menghayati makna kehidupan yang sesungguhnya. Faktor penyebab mahasiswa ketempat Dugem. Predikat gaul, happy, rasa ingin tahu, dan jauh dari orangtua

Actions (login required)

View Item