Detalia, Anendya (2015) Dinamika Psikologis Mahasiswa Aktif yang Menikah di Masa Studi (Studi Kasus di IAIN Antasari Banjarmasin). Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

Preview	Text BAB 1.pdf Download (330kB) | Preview
Preview	Text BAB 4.pdf Download (265kB) | Preview
Preview	Text BAB 5.pdf Download (103kB) | Preview

ABSTRAK

Detalia Anendya: Dinamika Psikologis Mahasiswa Aktif yang Menikah di Masa Studi (Studi Kasus di IAIN Antasari Banjarmasin), Skripsi, 2014, Pembimbing: (1) Dr. Akhmad Sagir, M. Ag, (2) Yulia Hairina, M. Psi. Kata kunci: dinamika psikologis, mahasiswa, menikah. Menikah umumnya dilakukan oleh mereka yang telah menyelesaikan masa studi atau telah memasuki dunia kerja. Namun, tidak bisa dipungkiri pula, akhir-akhir ini pernikahan di masa studi mahasiswa semakin sering terjadi. Mahasiswa dituntut untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kuliah yang banyak, dan seseorang yang menikahpun tentunya mempunyai tugas yang harus ia laksanakan. Ketika pernikahan dilakukan di masa studi, pasti akan menimbulkan adanya dua peran dan tugas yang harus dapat dilaksanakan sekaligus. Hal ini sangat memungkinkan munculnya dinamika psikologis, sehingga, ada perubahan-perubahan baik itu pada aspek kognisi, aspek emosi, maupun aspek perilaku individu yang bersangkutan. Dari pokok permasalahan tersebut, maka dalam penelitian ini akan digambarkan dinamika psikologis yang meliputi aspek emosi, kognisi dan perilaku mahasiswa aktif yang menikah, juga masalah yang muncul dalam rumah tangga mereka khususnya yang sedang melaksanakan studi di IAIN Antasari Banjarmasin. Tujuannya tentu saja agar dapat menggambarkan dinamika psikologis mahasiswa aktif yang menikah di masa studi dan memaparkan masalah yang muncul di dalamnya. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi terhadap mahasiswa aktif yang telah menikah di masa studi, masih berada di usia 18-26 tahun, dan berjumlah 5 orang yang terdiri dari 3 orang mahasiswi dengan inisial BY, HN dan GT serta 2 orang mahasiswa dengan inisial SB dan RZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada mahasiswa yang menikah di masa studi mengalami dinamika pada aspek psikologis mereka dalam aspek emosi, kognisi maupun perilaku, sehingga mereka merasa menjadi lebih dewasa dan mandiri. Pada BY, GT dan SB dinamika psikologis yang terlihat pada aspek kognisi menunjukkan bahwa mereka menjadi penuh pertimbangan dalam bertindak. SB menjadi lebih perhatian terhadap penilaian orang lain mengenai statusnya sebagai suami, HN menjadi lebih memperhatikan kepentingan kuliah dan keluarga, dan RZ menjadi lebih dewasa, bijaksana, dan lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan keluarga. Adapun terkait aspek emosi secara keseluruhan para subjek menjadi lebih tenang dan lebih bahagia. BY dan HN terkadang merasakan takut tidak bisa menyelesaikan kuliah, sedangkan HN juga merasa emosinya lebih mudah stabil. Adapun GT masih memiliki perasaan iri dan rasa terkekang . Untuk rasa cinta ada perbedaan pada subjek laki-laki dan subjek perempuan, subjek laki-laki cenderung merasakan cinta yang bertambah pada istri mereka, sedangkan pada subjek perempuan rasa cinta melimpah untuk anak-anak mereka. Pada aspek perilaku, semua subjek menjadi jarang berkumpul dan bersantai bersama teman-temannya. BY menjadi malu jika bersikap kekanak-kanakan, lebih mandiri, lebih hati-hati dalam bersikap, serta lebih dewasa, HN menjadi lebih menahan diri ketika marah dan lebih mengutamakan diskusi untuk setiap permasalahan yang dialaminya, SB menjadi lebih hati-hati ketika bercanda bersama teman-temannya dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama istrinya, GT menjadi lebih bertanggung jawab dan tidak mementingkan kebutuhan pribadi, dan RZ menjadi lebih sibuk bekerja untuk terpenuhinya kebutuhan keluarganya. Adapun masalah-masalah yang sering muncul dalam kehidupan rumah tangga mereka antara lain: pada BY, HN dan GT masalah utama yang mereka alami adalah kesulitan membagi waktu, selain itu pada HN ia juga mengalami masalah terkait pembagian tugas dalam penjagaan dan perawatan anak, pada SB dan RZ mengalami masalah penyesuaian terhadap pasangan, dan GT yang meliputi penyesuaian terhadap keluarga pasangan, masalah pembagian tugas serta peran dalam rumah tangga, hal-hal inilah yang pada akhirnya turut mempengaruhi dinamika psikologis mahasiswa bersangkutan.

Actions (login required)

View Item