Trio Nugroho, Fajar Agus (2018) Pemikiran Imam Abu Hanifah Tentang Wakaf Manfaat Dan Relevansinya Dengan Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Tesis, Pascasarjana.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (157kB)
	Text AWAL.pdf Download (359kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (48kB)
	Text BAB I.pdf Download (505kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (433kB)
	Text BAB III.pdf Download (490kB)
	Text BAB IV.pdf Download (338kB)
	Text BAB V.pdf Download (90kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (151kB)
	UNSPECIFIED LAMPIRAN.pdf Restricted to UNSPECIFIED Download (110kB)

ABSTRAK

Fajar Agus Trio Nugroho, S.E.I: “Pemikiran Imam Abu Hanifah Tentang Wakaf Manfaat Dan Relevansinya Dengan Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf ” di bawah bimbingan I: Prof. Dr. H. Ahmadi Hasan, MH. dan bimbingan II: Dr. H. Fathurrahman Azhari, M.H.I Pada Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin (2018). Kata Kunci: Imam Abu Hanifah, Wakaf, Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Model wakaf manfaat memang tidak umum terjadi, namun tuntutan perkembangan zaman yang terus berjalan memberikan keterbukaan untuk mengembangkan jenis wakaf sesuai dengan budaya dan social kehidupan. Wakaf manfaat merupakan sifat yang tertanam dalam zat dan benda yang berbentuk nyata, yang menjadikan secara alami zat dan benda tersebut memiliki harga dan nilai. Wakaf merupakan salah satu lembaga hukum Islam yang diterima oleh masyarakat. Diterimaya wakaf merupakan suatu yang wajar karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Mengingat akan arti pentingnya wakaf, pemerintah mengeluarkan suatu ketentuan khusus untuk memberikan kepastian hukum dan ketertiban wakaf dalam Undang-undang No. 41 Tahun 2004. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemikiran Imam Abu Hanifah tentang wakaf manfaat dan menganalisis wakaf manfaat yang digunakan Imam Abu Hanifah dalam perundang-undangan wakaf di Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif (library research) yang didasarkan pada data tertulis berbentuk kitab, buku, fatwa, jurnal, dan artikel yang berhubungan dengan wakaf manfaan dan undang-undang no 41. Tahun 2004. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis prekriptif. Hasil temuan penelitian ini adalah harta/benda yang diwakafkan masih menjadi milik wakif hanya saja benda/harta yang diambil manfaatnya, dimana manfaat adalah sifat yang tidak bisa dilepaskan dari harta yang dianggap bernilai. Baik manfaat itu berbentuk nyata seperti barang yang bisa disentuh atau hanya dirasakan. Belum adanya hubungan antara wakaf manfaat dan Undang-Undang No. 41. Tahun 2004 tentang Wakaf.

Actions (login required)

View Item