Antini, Sri (2019) Analisis Pesan-Pesan Dakwah dalam Novel Bidadari Untuk Dewa Karya Asma Nadia. Skripsi, Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (417kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (189kB)
	Text BAB I.pdf Download (505kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (768kB)
	Text BAB III.pdf Download (395kB)
	Text BAB IV.pdf Download (739kB)
	Text BAB V.pdf Download (192kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (211kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (4MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya minat para generasi muda terhadap buku-buku yang bernuansa religi, salah satunya adalah novel Bidadari Untuk Dewa yang ditulis oleh penulis best seller, Asma Nadia. Penulis ingin meneliti mengenai apa saja nilai-nilai dakwah yang tertuang dalam novel tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang meneliti konsep pesan dakwah yang tertuang dalam sebuah buku. Jenis analisa penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, dan dituliskan secara deskriptif. Setelah melakukan penelitian mendalam terhadap novel Bidadari Untuk Dewa, penulis menghasilkan beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan pesan-pesan dakwah, yaitu sebagai berikut: Pesan dakwah akidah antara lain adalah; 1) iman kepada Allah SWT; 2) iman kepada takdir Allah SWT, dan 3) tidak percaya kepada tahayyul. Pesan dakwah ibadah/syariah antara lain adalah; 1) menjaga shalat lima waktu; 2) menjaga puasa sunnah hari Senin dan Kamis; 3) ibadah umrah; 4) menjaga pergaulan, dan; 5) membayar hutang. Pesan dakwah akhlak antara lain adalah; 1) pantang menyerah; 2) bertanggung jawab; 3) setia, dan; 4) menunaikan hak orang lain. Pesan dakwah yang paling dominan dalam novel Bidadari Untuk Dewa ini adalah pesan dakwah moral atau akhlak, yaitu sipat pantang menyerah, bertanggung jawab, setia dan selalu menunaikan hak orang lain. Alur kisah kehidupan Dewa yang cukup rumit berawal dari perjalanan bisnis dan kabar buruk yang menimpa ibunya di sukabumi, bahwa ia diperhentikan dari pekerjaanya. Biaya hidup yang cukup banyak memaksa ibunya berhutang kepada lintah darat dan rumah satu-satunya menjadi jaminan. Mendekati hari pembayaran sang ibu tidak kunjung dapat kejelasan dari mana dia akan dapat uang untuk membayar hutangnya. Dalam kondisi seperti itu sang ibu memberikan kabar tentang apa yang menimpanya kepada Dewa. Akhirnya Dewa berupaya menulis buku, tidak lama rampung sebuah buku dengan memasarkan hasil karyanya tersebut melalui media online. setelah pengalamannya yang cukup berhasil menerbitkan buku Dewa juga fokus mendirikan bisnis bimbel bersama rekan-rekannya. Masalah yang muncul adalah sumber pendanaan membuat bisnisnya sulit berkembang. Pada kesempaan yang sama, dari kampus ada beberapa sponsor yang menawarkan sejumlah uang modal bisnis bagi mahasiswa yang berminat menjalankan bisnis. Dewa mengikuti seleksi itu, sampai dia berhasil tiga kali berturut turut memenangkannya dan berhasil memperoleh tambahan modal untuk bimbelnya dan membuka sebuah cafe baru. Kegagalan dalam beberapa kali mengawali bisnis membuat Dewa kehabisan modal dan biaya kuliah. Dia kemudian memutuskan terminal kuliah. Semantara itu ada seorang ustadz yang mengajaknya ikut menjalankan bisnis investasi pengadaan komputer di perkantoran. Melihat peluang bisnis yang bagus , Dewa ikut bergabung dan mengajak teman-teman dan kenalannya untuk ikut berinvestasi. Dewa juga mendapatkan keuntungan sampai omsetnya mencapai 1,5 M. Dengan modal kesuksesan Dewa kemudian memutuskan menikahi Haura adik kelasnya. Lamaran diterima namun ibunya sendiri tidak merestui hubungan tersebut. Beberapa hari setelah pernikahan terjadilah kebangkrutan bisnis kali kedua yang menimpa Dewa. Dalam masa masa sulit itu, dewa bersilaturahmi kepada beberapa guru gurunya dan dia pun diajarkan untuk bersabar serta terus berusaha. Dengan suntikan motivasi Dewa dapat kembali bangkit dan perlahan membayar hutang kepada para investor dengan menjual aset-asetnya tapi hanya mempu membayar sekitar 2 M masih ada 6 M yang harus dilunasi. Melunasi hutang dengan menulis. Dalam waktu sebulan bukunya selesai. Keuntungan dari penjualan buku itu dibayarkan oleh Dewa kepada investor yang masih rugi akibat uangnya dibawa kabur oleh ustadz Ruslan. Tidak puas dengan buku pertama, dengan buku keduanya inilah dewa mampu melunasi seluruh hutangnya. Setelah berada pada puncak bisnis menulis dan motivator ini dewa merasa dirinya berada pada puncak kesuksesan. Namun segmen ujian hidup yang dilewati Dewa belum berakhir. Dewa mengidap penyakit langka yang membuatnya koma berbulan bulan, dengan kondisi yang lumpuh total Haura menemaninya dengan setia dan berharap bahwa Dewa akan sembuh. Enam bulan dalam kondisi koma total, dewa siuman dari komanya kemudian berangsur angsur sembuh secara total selama enam bulan berikutnya. Kesetian dan cinta kasih yang dimiliki haura betul betul nyata dalam kehidupan ini, bukan sekedar kisah roman picisan.

Actions (login required)

View Item