Asmawati, Nor (2022) PEREMPUAN DALAM BUKU MUSLIMAH YANG DIPERDEBATKAN KARYA KALIS MARDIASIH: ANALISIS HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (233kB)
	Text AWAL.pdf Download (832kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (304kB)
	Text BAB I.pdf Download (492kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (564kB)
	Text BAB III.pdf Download (504kB)
	Text BAB IV.pdf Download (784kB)
	Text BAB V.pdf Download (202kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (432kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (220kB)

ABSTRAK

Buku Muslimah yang Diperdebatkan adalah hasil karya seorang perempuan yang gigih menyuarakan hak-hak perempuan. Kalis Mardiasih adalah salah seorang aktivis muda, memperjuangkan ketidakadilan gender yang seringkali mengkritik ketidakadilan terhadap perempuan. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya fenomena dan isu-isu mengenai perempuan dalam buku Muslimah yang Diperdebatkan. Fenomena terkait identitas, peran dan status perempuan muslimah yang seringkali menjadi perdebatan di masyarakat, terutama pada kalangan perempuan itu sendiri. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui bagaimana peran dan status perempuan dinarasikan dalam buku Muslimah yang Diperdebatkan, kemudian bagaimana analisis hermeneutika Paul Ricoeur terhadap fenomena perempuan dalam buku tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian berbasis pada riset pustaka (library research), yaitu penelitian yang berbasis pada pengumpulan data dan pengolahan data yang berfokus pada pembahasan narasi mengenai fenomena perempuan dalam buku Muslimah yang Diperdebatkan. Teknik pengumpulan data dikumpulkan dari buku, jurnal, dan media digital, kemudian diklasifikasi berdasarkan relevansi dan sumbangsih terhadap penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatifinterpretatif, dengan menggunakan analisis hermeneutika Paul Ricoeur. Kesimpulan dalam penelitian ini yakni terjadinya kesenjangan terhadap peran perempuan yang kemudian melahirkan bentuk ketidakadilan gender seperti marginalisasi, subordinasi, stereotip dan kekerasan terhadap peran perempuan baik itu pada wilayah domestik maupun publik. Posisi perempuan yang masih dianggap rendah eksistensinya, manusia kelas dua yang diatur, dikendalikan serta perempuan yang hanya dijadikan sebagai objek. Analisis hermeneutika Paul Ricoeur yakni jilbab dianggap sebagai simbol. Perempuan sebagai subjek mempunyai hak untuk mengambil keputusan, mempertanggungjawabkan sendiri perbuatannya dan tidak ada kaitan dengan jilbab yang dikenakannya. Perempuan telah terbiasa mengambil peran di ruang publik melalui beragam profesi dengan tetap melaksanakan peran sebagai ibu dan istri. Hingga hari ini, ruang publik yang tidak hanya diperuntukkan bagi kaum laki-laki dan ruang domestik juga bukan hanya di bebankan untuk kaum perempuan saja.

Actions (login required)

View Item