Yunita, Aulia (2023) Pengembangan Ekonomi Kreatif Pada Kerajinan Anyaman Purun di Desa Pabaungan Hilir, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin. Skripsi, Ekonomi dan Bisnis Islam.

	Text pernyataan keaslian tulisan - Aulia Yunita.pdf Download (226kB)
	Text Awal - Aulia Yunita.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK - Aulia Yunita.pdf Download (8kB)
	Text BAB I - Aulia Yunita.pdf Download (222kB)
	Text BAB II - Aulia Yunita.pdf Restricted to Repository staff only Download (202kB)
	Text BAB III - Aulia Yunita.pdf Download (33kB)
	Text BAB IV- Aulia Yunita.pdf Download (240kB)
	Text BAB V - Aulia Yunita.pdf Download (15kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA - Aulia Yunita.pdf Download (139kB)
	Text Lampiran - Aulia Yunita.pdf Download (4MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tumbuhnya ekonomi kreatif yang berperan dalam pergerakan pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai wujud adanya penerapan ekonomi kreatif di pedesaan yang berperan di dalam meningkatan ekonomi masyarakat. Desa Pabaungan Hilir merupakan salah satu desa yang menghasilkan kerajinan anyaman purun. Usaha anyaman purun ini sangat memengaruhi kehidupan dan kebudayaan masyarakat karena masyarakat memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar desa untuk dijadikan karya kerajianan tangan yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan ekonomi kreatif kerajinan anyaman purun di desa Pabaungan Hilir dan hambatan-hambatan yang dirasakan masyarakat di dalam pengembangan ekonomi kreatif tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Resesarch) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Untuk itu, penulis terjun ke lokasi penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dari informan. Subjek penelitian ini adalah para pengrajin anyaman purun di Desa Pebaungan Hilir sebanyak 10 orang dengan objek penelitian pengembangan ekonomi kreatif pada kerajinan anyaman purun di desa tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 10 pengrajin anyaman purun yang menjadi informan tiga di antaranya telah melakukan pengembangan ekonomi kreatif berupa kreatifitas dan inovasi pada produk anyaman purun yang dihasilkan sehingga produk tersebut memiliki nilai yang lebih tinggi dan lebih menarik minat pelanggan. Sementara itu, tujuh informan lainnya tidak melakukan kegiatan pengembangan usaha karena berbagai hambatan. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa hambatan yang dirasakan oleh para pengrajin terhadap pengembangan ekonomi kreatif pada kerajinan anyaman purun antara lain adalah cuaca yang sering tidak menentu, modal usaha yang masih kecil, keahlian yang terbatas, dan percepatan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang tidak mampu mereka imbangi seperti halnya masih banyak menggunakan alat sederhana untuk menjahit merapikan kerajinan, masih banyak pengrajin yang tidak mempunyai telepon seluler, serta tidak dapat melakukan pemasaran melalui e-commers.

Actions (login required)

View Item