Hidayah, Nurul (2023) Gambaran Subjective Well Being pada Perempuan Lansia yang Hidup Melajang di Tamban. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (84kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (149kB)
	Text BAB I.pdf Download (537kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (470kB)
	Text BAB III.pdf Download (286kB)
	Text BAB IV.pdf Download (474kB)
	Text BAB V.pdf Download (255kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (388kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Pada saat ini seiring berkembangnya zaman, tidak sedikit dari beberapa perempuan yang menjalani kehidupannya seorang diri atau menjalani hidup melajang. Dan mereka memiliki kebahagiaan dan kepuasan hidup yang berbedabeda. Dinamika kebahagiaan hidup manusia tampak begitu bervariasi, beraneka ragam dan berbeda antara satu kebahagiaan dengan kebahagiaan yang lainnya. Ada orang-orang yang menganggap pernikahan sebagai suatu kebahagiaan untuk kehidupannya, ada juga yang menganggap kebahagiaan ialah sukses dalam bidang studi, memiliki harta yang banyak dan memiliki keluarga yang harmonis. Akan tetapi tidak sedikit juga perempuan dapat merasakan kebahagiaan dengan menjalani sebagai lajang dan mereka mampu memenuhi kebutuhan baik finansial dan kehidupan bersosial. Maka dari itu tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui gambaran subjective well being pada perempuan banjar lansia yang hidup melajang. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dan pendekatan fenomenologi deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian tentang gejala-gejala atau fakta-fakta secara sistematis serta akurat mengenai variabel yang akan diteliti. Penggalian data menggunakan teknik wawancara. Subjek kali ini ada dua orang perempuan berstatus lansia dan melajang. Hasil penelitian tentang subjective well being perempuan banjar lansia yang hidup melajang dapat dilihat dari empat aspek dan dua faktor yang dialami kedua subjek SH dan A. Diantara aspek itu ialah evaluasi kepuasan hidup (life satisfaction), yang mana kedua subjek memiliki alasan tersendiri untuk memutuskan hidup melajang, evaluasi terhadap kepuasan pada domain tertentu (domain satisfaction), adanya perasaan senang pada diri subjek dikarenakan mendapat pengertian dan pemahaman dari keluarga masing-masing, afek positif (positive affect), subjek merasa bahagia dan senang menjalani hidup melajang dikarenakan adanya kegiatan dan pikiran yang membuat masing-masing subjek menjadi bahagia, afek negatif (negative affect), kedua subjek memiliki perbedaan gambaran yaitu SH yang memiliki kesulitan melakukan segala kegiatan sendiri sedangkan subjek A pernah merasakan kesepian dalam hidupnya. Dan faktor yang terdapat pada kedua subjek SH dan A yaitu, faktor internal (kebersyukuran) kedua subjek mensyukuri atas keputusannya melajang dan faktor eksternal (dukungan sosial) dari dua faktor di atas kedua subjek mengalami kesamaan.

Actions (login required)

View Item