Rahmawati, Rahmawati (2024) Dinamika Husnuzzhan pada Remaja Penyandang Tunadaksa Berprestasi di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 3 Kota Banjarmasin. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (6MB)
	Text AWAL.pdf Download (7MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (6MB)
	Text BAB I.pdf Download (6MB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB)
	Text BAB III.pdf Download (6MB)
	Text BAB IV.pdf Download (6MB)
	Text BAB V.pdf Download (6MB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (6MB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (16MB)

ABSTRAK

Masa remaja merupakan sebuah fase yang mengaruskan seseorang untuk menjalani kehidupan secara optimal, termasuk untuk para remaja penyandang tunadaksa. Istilah tunadaksa merupakan penyebutan yang ditujukan kepada seseorang yang memiliki anggota tubuh yang tidak sempurna atau tidak berfungsi secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dinamika husnuzzhan pada remaja penyandang tunadaksa berprestasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini berjenis kualitatif deskriptif terhadap 2 orang siswa remaja penyandang tunadaksa yang bersekolah SLB Negeri 3 Banjarmasin dengan kriteria tertentu. Teknik pengumpulan data melalui wawancara semi terstruktur, observasi, dan dokumentasi terkait rekam medis, asesmen diagnostik belajar, serta rekam jejak prestasi siswa. Teknik analisis menggunakan teknik analisis data dari Miles dan Huberman yang terdiri reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun teknik pengujian keabsahan data melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini telah mampu untuk bersikap husnuzzhan, namun terkadang mengalami dinamika, baik secara kognitif maupun afektif sehingga mempengaruhi cara mereka berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pada subjek MFR, terkadang merasa Allah tidak memberikan takdir yang adil, merasa ragu, gugup, tidak percaya diri, pesimis akan masa depan, membatasi diri dan pengetahuan terhadap berbagai peristiwa, tidak mudah memaafkan, dan cenderung menyalahkan diri sendiri. Meskipun begitu, pada saat yang lain subjek MFR merasa bersyukur diberikan kesempatan hidup, berusaha sabar dan ikhlas, mampu mengelola emosi negatif, dan memilih lingkup pertemanan yang baik. Pada subjek N, ia pernah merasa bahwa ia diciptakan dengan sia-sia, mudah lelah, mudah menangis, membatasi pengetahuan dari berbagai peristiwa, dan terkadang merasa tidak percaya diri dari tatapan orang-orang baru. Meskipun begitu, di sisi lain subjek N terus menjalani hidup dengan sabar dan ikhlas, mengembangkan kemandirian dan bakatnya, dan berusaha berbaur di masyarakat. Adapun faktor-faktor yang memberikan pengaruh terhadap dinamika husnuzzhan yang dialami oleh kedua subjek meliputi faktor religiusitas, faktor spiritualitas, faktor psikologis, dukungan sosial, pola asuh orang tua, dan dampak dari penggunaan smartphone.

Actions (login required)

View Item