Hani, Hj. Najla (2019) Pembayaran Gaji dan Tingkat Kesejahteraan Penyuluh Agama Islam Non PNS Di Kecamatan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara. Skripsi, Ekonomi dan Bisnis Islam.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (237kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (183kB)
	Text BAB I.pdf Download (485kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (884kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Download (398kB)
	Text BAB IV.pdf Download (852kB)
	Text BAB V.pdf Download (182kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (388kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Keberadaan sumber daya manusia dalam sebuah lembaga atau kantor memegang suatu peranan yang sangat penting. Peran seorang pegawai atau karyawan dalam melaksanakan tugasnya sangat signifikan untuk meraih suatu tujuan yang akan dicapai. Untuk pencapaian tujuan dari lembaga atau kantor dibutuhkan adanya balas jasa kepada karyawan yang dalam hal ini bisa disebut dengan gaji, agar memacu kinerja para pegawai atau karyawan, gaji yang dibayarkan mestinya sesuai dengan letihnya pekerjaan mereka. Namun fakta yang ditemukan, dalam hal ini adalah Penyuluh Agama Islam Non PNS di Kecamatan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara, gaji yang diterima tidak berbanding lurus dengan tanggung jawab yang diembannya. Oleh sebab itu, penelitian ini mencoba untuk mengetahui lebih jauh terkait dengan pembayaran gaji para Penyuluh Agama Islam Non PNS tersebut dan tingkat kesejahteraannya. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research). Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Adapun hasil yang diperoleh adalah bahwa Pembeyaran gaji Penyuluh Agama Non PNS di Kecamatan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara dilakukan secara periodik. Meskipun pada mulanya pebayaran gaji mereka tidak menentu, dengan perbaikan manajemen yang dilakukan, saat ini gaji diberikan per dua bulan, dan juga terhadap nominal gaji yang pada mulanya seratus lima puluh ribu rupiah, hingga saat ini berjumlah satu juta rupiah. Dari nominal gaji yang mereka terima, kemudian merujuk pada indikator kesejahteraan seperti tingkat pendapatan keluarga, Pengeluaran rumah tangga, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan fasilitas rumah yang dimiliki, maka para penyuluh agama Islam tersebut jauh dari kata sejahtera. Sehingga mereka mencari tambahan penghasilan lain seperti mengajar, berkebun, dan ada juga yang berdagang. Adapun makna sejahtera bagi mereka, meski berbeda namun pada dasarnya bermuara pada pemenuhan sandang, pangan, dan papan. Selagi ketiga kebutuhan pokok tersebut dapat terpenuhi dengan standar mereka masing-masing, maka mereka merasa sejahtera. Lebih daripada itu, kesejahteraan yang diingankan bukan saja sejahtera secara material, namun juga sejahtera secara moral.

Actions (login required)

View Item