Karim, Abdul (2021) Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Asing yang Mengalami Culture Shock di UIN Antasari Banjarmasin. Skripsi, Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (333kB)
	Text AWAL.pdf Download (836kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (432kB)
	Text BAB I.pdf Download (447kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (476kB)
	Text BAB III.pdf Download (459kB)
	Text BAB IV.pdf Download (622kB)
	Text BAB V.pdf Download (223kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (339kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Culture shock atau yang biasa dikenal sebagai gegar budaya merupakan gejala sosial yang dialami perantau ketika pindah dan mendiami wilayah dengan budaya yang berbeda dengan budaya sebelumnya dia tinggal. Dalam sebuah penelitian (M. Sicat 2011) tentang “ Foreign Students Cultural Adjustment And Coping Strategies” menyebutkan bahwa mahasiswa perantau seperti halnya wisatawan mancanegara, mereka harus menghadapi perbedaan budaya serta harus melakukan penyesuaian diri dengan budaya pribumi. Proses penyesuaian itu dinamakan akulturasi, dimana variabel komunikasi dalam akulturasi salah satunya adalah komunikasi interpersonal. Semakin baik aspek-aspek komunikasi interpersonal maka semakin efektif komunikasinya. Penelitian dengan judul, “Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Asing yang Mengalami Culture Shock di UIN Antasari Banjarmasin”. Memiliki rumusan masalah bagaimana gejala culture shock yang dialami oleh mahasiswa asing dan bagaimana komunikasi interpersonal mereka dilihat dari aspek-aspek komunikasi interpersonal yang dikemukakan oleh Devito. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu membuat deskripsi dan gambaran mengenai gejala culture shock dan aspek-aspek komunikasi interpersonal mahasiswa asing di UIN Antasari Banjarmasin. Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Malaysia dan Thailand pada angkatan 2015-2019. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview). Landasan teori yang dipakai adalah teori gejala culture shock oleh Shiraev dan Levy serta teori aspek efektivitas komunikasi interpersonal oleh Devito. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua mahasiswa asing mengalami gejala culture shock, namun tingkatannya berbeda-beda setiap orang. Aspek komunikasi interpersonal mereka menunjukkan komunikasi yang efektif dimana mahasiswa asing memiliki aspek keterbukaan, empati, sikap positif, sikap mendukung dan kesetaraan yang baik. Komunikasi interpersonal yang efektif akan mendukung proses penyesuaian diri mereka dengan budaya yang baru.

Actions (login required)

View Item