Seri Wulandari, Seri Wulandari (2022) STUDI KASUS GAMBARAN RELIGIUSITAS REMAJA YANG MEMILIKI KECENDERUNGAN GENDER DYSPHORIA. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (275kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (8kB)
	Text BAB I.pdf Download (594kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (652kB)
	Text BAB III.pdf Download (185kB)
	Text BAB IV.pdf Download (612kB)
	Text BAB V.pdf Download (205kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (245kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (4MB)

ABSTRAK

Masa remaja merupakan masa yang penting dalam tahap perkembangan karena pada masa ini individu mulai mencari identitas diri mereka. Pada remaja identitas diri ini berfungsi untuk mengenalkan karakter atau peran diri mereka dalam lingkungan masyarakat. Namun, ada sebagian remaja yang gagal dalam mencari identitasnya sehingga menimbulkan disfussion status seperti halnya remaja dengan kecenderungan gender dysphoria. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran religiusitas remaja dengan kecenderungan gender dysphoria, serta faktor penyebab gender dysphoria pada remaja. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini ada tiga orang yaitu remaja dengan kecenderungan gender dysphoria. Adapun penetapan kriteria gender dysphoria berdasarkan DSM-V. Pengumpulan data dalam penelitian ini didapatkan dengan wawancara semi terstruktur serta tes grafis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran religiusitas dengan kecenderungan gender dysphoria pada ketiga subjek memiliki persamaan dalam gambaran religiusitas pada dimensi ideologi yang masih rendah. Adapun perbedaan diantaranya: subjek LA semua dimensi religiusitas menunjukkan tingkatan yang rendah, salah satunya dilihat dalam penggambaran ritual ibadah yang jarang shalat serta memenuhi dua kriteria gender dysphoria dalam DSM-V. Pada subjek DD dimensi ideologi dan dimensi konsekuensi memiliki tingkatan yang rendah dilihat dalam perasaan ketidakadilan dilahirkan menjadi laki-laki dan ia memenuhi lima kriteria DSM-V. Pada subjek RD semua dimensi religiusitas menunjukkan tingkatan yang rendah yang dilihat dalam penggambaran ritual ibadah yang jarang shalat, merasakan ketidakadilan dilahirkan menjadi laki-laki serta memenuhi empat kriteria DSM-V. Adapun persamaan pada ketiga subjek Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing ketiga subjek mengalami gender dysphoria ditemukan adanya faktor yang sama yaitu ketidak hadiran figure ayah pada diri ketiga subjek serta adanya faktor lingkungan saat berteman dan bermain pada masa anak-anak bersama dengan permainan anak perempuan.

Actions (login required)

View Item