Mursinah, Mursinah (2022) Regulasi Emosi Remaja Berprestasi Dengan Latar Belakang Orang Tua Bercerai. Skripsi, Fakultas Ushuluddin Dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (319kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (325kB)
	Text BAB I.pdf Download (461kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (513kB)
	Text BAB III.pdf Download (348kB)
	Text BAB IV.pdf Download (538kB)
	Text BAB V.pdf Download (336kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (336kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (888kB)

ABSTRAK

Abstrak Mursinah, 1501451868. Regulasi emosi remaja berprestasi dengan latar belakang orang tua bercerai. Jurusan Psikologi Islam, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, 2021 Pembimbing : (I) Maimanah, M.Ag (II)Yulia Hairina, M.Psi.Psikolog Kata kunci: Regulasi emosi, remaja berprestasi, orang tua bercerai Setiap keluarga tidak luput dari persoalan dan dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti perceraian. Perceraian sendiri sangat berdampak kepada kehidupan anak, khusunya pada psikologi anak, perceraian bisa saja berimbas kepada hal negatif yang mana akan menjadikan anak terjerumus kedalam pergaualan bebas, deperesi, kegagalan akademis, kenakalan remaja, dendam, sensitif, rendah diri dan sebagainaya. Namun pada kenyataanya ada saja anak dari keluarga bercerai tetapi mampu untuk berprestasi dalam bidang akademiknya. Dalam penelitian ini peneliti menemuan dua orang remaja yang orang tuanya bercerai yang bersekolah namun mampu berprestasi di bidang akademik. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik Sudi Kasus. Penelitian ini meneliti dua orang subjek yang berinisial IM dan SS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Metode analisis dari penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa remaja yang orang tuanya bercerai yang mampu meregulasi emosinya dengan benar akan menemukan sisi positif membuat mereka menjadi remaja berprestasi di bidang akademik. data hasil penelitian yang telah dipaparkan diketahui bahwa dalam penelitian ini terdapat 3 aspek yang digunakan untuk melihat gambaran regulasi emosi pada remaja berprestasi yang orang tuanya bercerai, yaitu aspek pemantauan, penilaian, dan perubahan. IM sendiri mengupayakan diri agar tidak terjerumus dalam hal yang negatif dengan cara berkumpul dengan teman-temannya yang bisa membuat subjek sejenak menghilangkan kesedihannya terhadap perceraian orang tuanya. Sedangkan SS lebih sering belajar dengan sepupu SS hingga membuat motivasi SS agar bisa berprestasi seperti sepupu subjek. Lalu faktor yang mempengaruh regulasi emosi remaja berprestasi yang peneliti dapatkan adalah faktor pola asuh orang tua dan faktor lingkungan. Untuk faktor orang tua, mereka sama – sama tinggal dengan ibu, dan ibu mereka termasuk ibu yang memperhatian anaknya, sehingga anak merasa ada dukungan dari orang tua walau pun mereka hanya memiliki satu orang tua. Sedangkan untuk faktor lingkungan mereka sama-sama positif. Penelitian membuktikan bahwa tidak semua anak yang orang tua bercerai akan menjadi anak yang “naka”, penelitian ini menemukan bahwa 2 orang subjek yang memiliki latar belakang orang tua bercerai namun mampu mempunyai prestasi di bidang akademiknya jika remaja mampu meregulasi emosinya.

Actions (login required)

View Item