Fatmawati, Fatmawati (2022) Perempuan dalam Media Iklan Perspektif Feminisme Fatima Mernissi. Skripsi, Ushuluddin dah Humaniora.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (504kB)
	Text awalan.pdf Download (774kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (77kB)
	Text BAB I.pdf Download (177kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (195kB)
	Text BAB III.pdf Download (306kB)
	Text BAB IV.pdf Download (274kB)
	Text BAB V.pdf Download (78kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (109kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (82kB)

ABSTRAK

Maraknya perempuan di media terutama dalam periklanan menjadi tanda dijadikannya perempuan sebagai objek untuk menarik minat audiens. Perempuan dalam iklan konvensional sering digambarkan sebagai makhluk kedua yang tidak mandiri, penggoda, dan tidak punya ruang publik untuk memberdayakan diri, Dalam iklan yang bernuansa Islami biasanya digambarkan secara berbeda, seperti iklan produk sampo dan body lotion yang mengusung logo halal. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan mengangkat rumusan permasalahan yang mencakup bagaimana perempuan dalam media iklan perspektif feminisme Fatima Mernissi. Jenis penelitian ialah kualitatif yang bersifat deskriptif untuk menggali dan memahami makna yang berasal dari persoalan sosial. Menggunakan teknik analisis isi, teknik analisis isi yaitu membaca tanda-tanda atau pesan bagaimana perempuan dalam iklan, agar dapat ditarik kesimpulan dari analisis tersebut secara objektif dan sistematis. Kemudian dapat ditelaah menggunakan analisis feminisme Fatima Mernissi. Berdasarkan dari analisis tersebut, penelitian ini mencakup beberapa hal bahwa perempuan dalam kelima iklan (Sari Ayu Hair Care Series Bebas Berhijab, Rejoice Hijab Bisa, Sunsilk Hijab Refresh, Wardah Shampoo, Hijab Fresh Body Lotion) digambarkan lebih baik. Perempuan mempunyai ruang gerak, mandiri dan mampu berprestasi meski menggunakan hijab. Perempuan yang menggunakan hijab dalam wacana global bukan lagi simbol kemunduran. Akan tetapi hijab menjadi simbol perlawanan juga pembebasan bagi perempuan untuk bergerak di ruang publik. Sehingga keinginan Fatima Mernissi atas pembebasan perempuan sudah tercapai, bahwa tidak adanya misoginis terutama dalam iklan, dan tidak ada dominasi patriarki, perempuan maupun laki-laki mempunyai hak yang sama.

Actions (login required)

View Item